JAKARTA–Kolaborasi antar institusi Pemerintah melalui Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)/Indonesia Eximbank sebagai Special Mission Vehicle Kementerian Keuangan RI dengan Atase Perdagangan (Atdag) Canberra, Kementerian Perdagangan RI berhasil mengantarkan 10 mitra binaan UMKM LPEI menembus pasar ekspor Australia yang ditandai dengan kegiatan pelepasan ekspor bersama di Gudang Bambu, Bantul, Yogyakarta (31/5).
Pelepasan satu kontainer produk furnitur, kerajinan tangan, tekstil dan home decor dihadiri oleh perwakilan dari LPEI (Prayudha Utama, Kepala Departemen Jasa Konsultasi), Atase Perdagangan Canberra – Agung Haris Setiawan dan Founder Indonesia Direct – Biyp Mukhsen Assegaf.
“Pelepasan ekspor ke Australia kali ini juga memiliki misi khusus yaitu membawa pelaku UMKM Indonesia yang sudah melalui tahap kurasi untuk turut serta di ajang pameran furniture dan home décor berkelas Internasional, Global Sourcing Expo, di bulan Juli mendatang,” ujar Haris.
Kriteria kurasi yang diterapkan untuk para pelaku UMKM antara lain 1) bergerak di industri furnitur, kerajinan tangan, tekstil dan home decor, 2) memiliki sertifikat produk seperti Sistem Legalitas Verifikasi Kayu (SLVK), 3) memiliki kemampuan untuk memasarkan produk, 4) spesifikasi dan kebutuhan sesuai dengan permintaan calon buyer negara tujuan ekspor.
Sepuluh mitra binaan LPEI yang telah berhasil melalui tahap kurasi yaitu PT Dekorasi Cipta Indonesia, CV Furniwell Calistaprima, Mebel Anak, PT Astana Wira Karya, CV Kirana Cipta Lestari, CV Ya Sukses Kita Indonesia, PT Kayu Lima Group, CV Xhaka Art, Aninda Furniture dan CV Dollar Furniture.
Pada kesempatan terpisah, Kepala Divisi Jasa Konsultasi LPEI, R. Gerald Setiawan Grisanto menjelaskan bahwa kolaborasi ini merupakan salah satu komitmen LPEI dalam menjalankan fungsinya sebagai fasilitator dan agregator untuk membantu para pelaku UMKM mengatasi hambatan ekspor.
“Keberhasilan ini merupakan buah dari kegiatan business matching yang dilakukan LPEI dengan Atase Perdagangan Canberra di bulan Mei yang lalu untuk mempertemukan para pelaku usaha dengan potensial buyer khususnya di Australia. Kerja sama yang terbangun dalam Program Ekspor Bersama ini, selain bertujuan memperluas akses pasar juga diharapkan dapat membantu para pelaku UMKM dalam mengatasi hambatan ekspor,” jelas Gerald.
LPEI memiliki program rintisan ekspor baru atau Coaching Program for New Exporter (CPNE) sejak tahun 2015 dengan tujuan menciptakan eksportir baru. Program CPNE telah diikuti oleh 3.148 pelaku usaha dari berbagai kota di Indonesia dan menciptakan 179 eksportir baru.
Apresiasi disampaikan Atase Perdagangan Canberra kepada LPEI “Kami sangat mengapresiasi atas dukungan LPEI yang senantiasa mendukung kegiatan seperti ini. Semoga kolaborasi ini dapat berlangsung terus menerus dan lebih banyak lagi produk-produk lokal dapat menembus pasar Australia,” ujar Haris diakhir sambutannya.
(vhp)