TAHUNA -Kepastian kapan pengoperasian Pasar Trikora di Pusat Kota Tahuna hingga sekarang belum ada. Meski sempat dijadwalkan akan dilakukan pada saat perayaan HUT Daerah Sangihe ke-598 pada 31 Januari 2023 lalu namun belum juga terealisasi.
Informasi yang berhasil dirangkum awak media menyebutkan saat ini banyak calo berkeliaran memperjualbelikan lapak atau kios yang ada di Pasar Trikora. Hal ini diungkapkan Ketua Tim Investigasi Lembaga Pemantau Penyelenggara Negara Republik Indonesia (LPPN RI) Darwis Plontos Saselah.
Menurutnya, berbagai informasi yang ia dapatkan salah satu penghambat belum diresmikannya Pasar Trikora imbas dari banyaknya calo yang memainkan dan memperjualbelikan lapak atau kios yang ada.
“Untuk sewa gedung sesuai dengan mekanisme yang ada setahu saya adalah Rp 10 juta/kios/tahun. Namun sangat disayangkan hal ini justru dimanfaatoan oleh pihak-pihak tertentu untuk mendapatkan rupiah. Dimana mereka memperjualbelikan kios dengan nominal mencapai Rp 60 juta bahkan hingga Rp 80 juta”, jelas Saselah.
Olehnya Saselah meminta aparat kepolisian untuk segera menyikapi serius persoalan ini.
“Sebab sejumlah calo tidak tanggung-tanggung menjual nama Penjabat Bupati Sangihe dr Rinny Tamuntuan untuk memuluskan langkah mereka. Dan imbas yang paling dirasakan akibat persoalan ini adalah belum beroperasinya Pasar Trikora sampai saat ini”, imbuh Saselah sambil berharap agar persoalan ini segera dituntaskan.
(sam)
