Jaga Kondusivitas Keamanan di Remboken Kapolsek Rangkul Tokoh Masyarakat, Agama dan Ormas

oleh -47 views
Kapolsek Remboken Iptu Elry SG Salangka.

MINAHASA – Ancaman tindak kriminalitas di Kecamatan Remboken pasca-peristiwa pembunuhan pada 25 Desember atau persis Natal dini hari lalu sempat membuat suasana mencekam.

Selang beberapa hari terjadi aksi antar kelompok pemuda dari Desa Talikuran dan Leleko saling serang dan membuat situasi keamanan dan ketertiban di wilayah hukum Polres Minahasa terganggu.

Kapolres Minahasa AKBP Tommy Bambang Souissa melalui Kapolsek Remboken Iptu Elry SG Salangka menyebut, situasi yang sempat memanas terjadi beberapa hari setelah warga Desa Leleko, Christian Saerang alias Buls tewas di tangan tersangka FR alias Nando, warga Desa Talikuran.

Untung saja situasi keamanan yang membuat warga sekitar serta pengguna jalan yang melintasi jalur penghubung Langowan dan Kakas dengan Kota Tondano panik dan khawatir, perlahan-lahan mulai mereda.

Iptu Erly Salangka kepada wartawan di Mapolres Minahasa, Rabu (01/02/2023) malam menyebutkan situasi mulai terjaga kondusivitasnya setelah pihaknya bersama pemerintah kedua desa, tokoh agama dan tokoh masyarakat mengimbau kepada para pemuda agar tidak lagi bertikai dan menjaga situasi keamanan.

Baca juga:   Dukung Tugas Patroli Perairan, Kapolda Sulut Resmikan Penggunaan Kapal Karet RIB Milik Polairud

“Sesuai instruksi Bapak Kapolres Minahasa, kami tak henti-hentinya mengingatkan dan mengimbau serta mengajak warga Remboken umumnya, Desa Talikuran dan Leleko khususnya agar tetap menjaga situasi dan keamanan aman dan tenang,” tukasnya.

Menurut mantan Kapolsek Kakas ini keterlibatan tokoh agama dan tokoh masyarakat, serta ormas, sangat penting untuk menjaga keamanan dan ketertiban tetap terpelihara. Selain itu, peran serta tokoh pemuda dan pemerintah desa juga.

“Syukur situasi sudah terkendali. Dalam berbagai kesempatan acara suka dan duka kami selalu ingatkan agar warga terutama anak-anak muda untuk menahan diri. Apalagi mengkonsumsi miras bisa menjadi pemicu aksi kriminalitas,” katanya.

Sekadar informasi, aksi pembunuhan yang menewaskan Christian Buls Saerang pada malam Natal 2022 berawal dari konsumsi miras antara korban dan rekan-rekannya bersama pelaku dan teman-temannya.

Untuk itu selaku penegak Hukum, kami tak henti-henti mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat agar hindari mengkomsumsi minuman keras secara berlebihan, agar tidak terjadi sesuatu yang dapat mengganggu stabilitas Kamtibmas.

Baca juga:   Kapolda Sulut Buka Seminar “Kapeka” Korlantas Polri di Unsrat Manado

Kasus pembunuhan yang menyeret Nando sudah melewati tahap rekonstruksi pada Rabu (25/01/2023) di halaman Mapolres Minahasa yang dihadiri keluarga, kerabat dan rekan-rekan korban.

Tahap demi tahap proses hukum terhadap para tersangka terus berlangsung demi penegakan supremasi hukum yang berkeadilan.

(Frits)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.