Diduga Pemuda Loncat dari Jembatan di Tondano, Basarnas Turun Tangan

oleh -37 views

TONDANO-Badan Pencarian dan Pertolongan Basarnas Manado melakukan pencarian terhadap hilangnya Novri Wakulu, laki-laki berusia 27 tahun warga Desa Kapataran, Kecamatan Lembean Timur setelah dilaporkan hilang usai diduga melompat dari atas jembatan kompleks Pasar Bawah Tondano, Kabupaten Minahasa, Minggu (22/01/2023) sekira pukul 01.00 Wita.

Menurut kronologi yang disampaikan ke pihak berwajib, korban Novri bersama rekan-rekannya pulang dari pesta di daerah Tondano.

Saat di perjalanan pulang, Novri dan rekan-rekannya berjalan melewati Jembatan Pasar Bawah Tondano, sesaat kemudian rekan-rekan korban mendengar suara cukup kuat dari bawah jembatan dan kemudian sadar jika rekan mereka tidak bersama mereka. 

Usaha pencarian pun langsung dilakukan namun karena kondisi di lokasi cukup gelap sehingga rekan-rekan korban memilih melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian.

Setelah menerima laporan, pihak kepolisian langsung turun ke lokasi kejadian serta meneruskan informasi ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Minahasa. 

Baca juga:   Wabup Robby Dondokambey Hadiri HUT ke-190 Desa Warembungan

Setelah dilakukan assessment, BPBD Minahasa kemudian berkoordinasi dengan Basarnas Manado untuk melakukan pencarian. 

Setelah menerima informasi pada Selasa (24/01/2023) pukul 05.45 Wita, 13 personil Basarnas Manado yang dipimpin Kepala Seksi Operasi (Kasiops) Jendry Paendong dengan dilengkapi alat operasional langsung menuju ke lokasi untuk dilakukan pencarian korban.

Operasi pencarian terhadap korban yang  melompat dari atas jembatan terus dilakukan hingga siang ini.

“Setelah melakukan pencarian dari pagi hingga siang ini kami belum menemukan korban yang hilang,” ujar Paendong.

Masih terus berupaya menemukan korban dengan menggunakan perahu karet maupun penyelaman, namun arus sungai menjadi kendala dalam pencarian.

“Kendala yang kami hadapi seperti arus sungai yang cukup deras, sehingga upaya pencarian lewat penyelaman cukup sulit,” lanjut Paendong.

Di tempat terpisah, Kepala Basarnas Manado Monce Broery menjelaskan jika proses pencarian oleh Basarnas Manado yang didukung potensi SAR seperti Polri-TNI, BPBD, RAPI, serta unsur potensi SAR yang ada di masyarakat.

Baca juga:   Royke  Mewoh Pimpin Apel Perdana Lingkup Pemkab Minahasa

“Sesuai SOP, Basarnas Manado akan terus melakukan pencarian hingga tujuh hari kedepan, sembari berharap semoga korban bisa ditemukan,” pungkas Broery. 

(pjb)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.