MANADO-Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado merilis Prospek dan Potensi Cuaca Ekstrem di Wilayah Sulawesi Utara Periode 7-12 Januari 2023.
Rilis yang dikeluarkan pada 6 Januari 2023 tersebut diteken langsung oleh Kepala Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado Dhira Utama.
“Berdasarkan analisis kondisi ikiim wilayah Sulawesi Utara saat ini berada pada musim hujan dengan kondisi dinamika atmosfer di wilayah Sulawesi Utara cukup signifikan berpotensi mengakibatkan peningkatan potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah,” ujar Dhira Utama dalam rilis tersebut.
Juga disampaikan hasil analisis kondisi dinamika atmosfer di wilayah Indonesia masih cukup signifikan yaitu Indeks ENS O di NIN03.4 pada nilai -0.56 (normal ±0.5).
Itu berarti signifikan terhadap peningkatan hujan di wilayah Indonesia, terdapat potensi sistem sirkulasi siklonik yang membentuk pola belokan angin serta perlambatan kecepatan angin di wilayah Sulawesi Utara.
Di mana dapat meningkatkan aktivitas konvektif dan pertumbuhan awan hujan terlebih khusus di wilayah Kabupaten Kepulauan, anomali suhu muka laut di Laut Sulawesi bernilai 1-4 °C yaitu dapat menambah massa uap air semakin banyak di atmosfer serta pengamatan cuaca udara atas menunjukkan indeks labilitas (ketidakstabilan) atmosfer lokal dengan intensitas ringan hingga sedang.
“Kondisi tersebut mempengaruhi pertumbuhan awan-awan Cumulonimbus yang semakin intens dan dapat mengakibatkan cuaca ekstrem seperti hujan lebat, angin kencang, puting beliung dan hujan es,” lanjutnya.
Melalui prakiraan cuaca ini, beberapa wilayah yang patut diwaspadai memlliki potensi cuaca ekstrem yang dapat mengakibatkan bencana hidrometeorologi (genangan, banjir, banjir bandang, angin kencang, puting beliung, hujan es maupun tanah longsor) untuk periode tanggal 07-12 Januari 2023.
“Wilayah Kabupaten Kepulauan Sangihe, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Kabupaten Kepulauan Talaud, Minahasa Selatan, Bolmong, Bolmong Selatan, Manado, Bitung, dan Minahasa Utara patut waspada,” katanya dalam rilis tersebut.
Pemerintah dan masyarakat pun diimbau untuk memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air siap untuk mengantisipasi peningkatan curah hujan.
“Melakukan penataan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan tidak melakukan pemotongan lereng atau penebangan pohon, menertibkan baliho semi permanen, lebih mengintensifkan koordinasi, sinergi, dan komunikasi antar pihak terkait untuk kesiapsiagaan antisipasi bencana hidrometrorologi,” tutupnya.
Untuk mendapatkan informasi perkembangan cuaca dan peringatan dini cuaca ekstrim, serta prakiraan cuaca berbasis dampak dari BMKG Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado, secara lebih rinci dan detail untuk tiap kecamatan di seluruh wilayah Sulut melalui Website BMKG https://www.bmkg.go.id, http://samratulangi.sulut.bmkg.go.id dan dapat melalui media sosial BMKG Sulut.
(pjb)