Puan Maharani: Natal dan Tahun Baru Harus Aman dan Nyaman

oleh -41 views
Ketua DPR-RI Puan Maharani (tengah) ketika mengunjungi Gereja Katedral saat perayaan Natal tahun 2021 lalu.

JAKARTA-Liburan Natal dan Tahun Baru harus aman dan nyaman. Demikian disampaikan Ketua DPR-RI Puan Maharani jelang perayaan Natal 25 Desember 2022 dan Tahun Baru 1 Januari 2023.

“Yang mudik Natalan, atau yang mau liburan, semuanya harus merasa

tenteram, aman dan nyaman,” ujar Ketua DPP PDI Perjuangan tersebut. 

Dipesankan Puan kepada Pemerintah, TNI, Polri dan masyarakat pengguna moda transportasi, agar saling bantu. 

“Mari bersama-sama kita menjaga kondisi Natal dan akhir tahun ini tetap kondusif,” ucap Puan. 

Sementara itu, Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Polisi Drs Listyo Sigit Prabowo MSi mewanti-wanti seluruh jajaran untuk mengantisipasi ancaman terorisme selama pengamanan perayaan Hari Raya Natal 2022 dan Tahun Baru 2023.

Hal tersebut disampaikan Kapolri pada pelaksanaan Apel Operasi Lilin 2022 di Monumen Nasional, Kamis (22/12/2022). 

Kapolri menekankan agar aksi teror seperti yang terjadi sebelumnya di Polsek Astana Anyar tidak lagi boleh terulang.

Baca juga:   Info BMKG, Cuaca 33 Kota di Indonesia Hari ini, Sabtu 24 April 2021

Disebutkan Kapolri, momentum Nataru selalu ditunggu-tunggu oleh masyarakat Indonesia di setiap penghujung tahun dengan melaksanakan berbagai kegiatan. Sehingga tentunya berimplikasi terhadap meningkatnya mobilitas masyarakat.

Hal tersebut sebagaimana hasil survei dari Kemenhub, bahwa diperkirakan akan ada 44,17 juta orang melakukan pergerakan pada Nataru tahun ini.

Oleh sebab itu, Polri dengan dukungan TNI, Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, Mitra Kamtibmas serta stakeholder terkait menggelar Operasi Kepolisian Terpusat dengan sandi Operasi Lilin 2022 selama 11 hari.

Mulai 23 Desember 2022 sampai dengan 2 Januari 2023, serta dilanjutkan dengan KRYD mulai 3 Januari sampai dengan 9 Januari 2023.

Operasi Lilin 2022 terdiri dari total 166.322 personel gabungan. Ditempatkan pada 1.845 pos pengamanan, 695 pos pelayanan dan 89 pos terpadu untuk mengamankan 52.636 objek pengamanan.

(redSA)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.