Warga Minsel Hilang Misterius Saat Cari Kepiting, Tim SAR Masih Lakukan Pencarian

oleh -300 Dilihat
Warga Minsel Hilang Misterius Saat Cari Kepiting, Tim SAR Masih Lakukan Pencarian (Basarnas)

MINSEL – Seorang pria Fance Kawengian (48) Pencari kepiting, warga Desa Munte, Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) hilang misterius.

Kepala Basarnas Manado, Suhri Sinaga mengatakan, korban hilang sejak Minggu (4/4/2022) saat mencari kepiting di muara sungai Pantai Pinsan, Desa Tumpaan Pinsan, Kecamatan Kakas, Kabupaten Minahasa.

“Kami baru menerima laporan kejadian membahayakan jiwa manusia pada Senin, 4 April 2022 pukul 22.00 dimana pencari kepiting hilang sejak minggu sore,” ujar Suhri, Selasa (5/4)

Setelah menerima laporan kejadian tersebut, Basarnas langsung mencari data-data korban yang dinyatakan hilang. Korban diketahui bernama Fance Kawengian (48).

“Korban baru empat kali melakukan pencarian kepiting bersama kakak iparnya yang sudah berkecimpung sebagai pencari kepiting selama 17 tahun,” ucap Sinaga.

Korban dinyatakan hilang sejak Minggu sore pukul 17.30 WITA, dimana sebelum kejadian, kakak ipar korban memerintahkan untuk mengambil parang di seberang sungai sekitar 30 meter akan tetapi setelah 30 menit menunggu dan dipanggil-panggil tidak ada sahutan dari korban.

“Akhirnya kakak ipar menghampiri korban akan tetapi korban hilang begitu saja tanpa jejak, korban hilang di muara sungai Pantai Pinsan, Desa Tumpaan Pinsan, Kecamatan Kakas, Kabupatrn Minahasa,” katanya.

Basarnas Manado bersama sama tim sar gabungan TNI Al, Babinsa AD, polisi, perangkat Desa Kayuwatu, Kabupaten Minahasa dan keluarga korban melaksanakan pencarian korban di lokasi kejadian.

Namun sampai sore hari belum menemukan tanda-tanda korban, hanya parang dan topi korban yang ditemukan masih tergantung di pohon.

“Informasi masyarakat setempat sudah terjadi beberapa kali kejadian seperti ini hilang tanpa jejak akan tetapi korban ditemukan setelah tujuh hari dan ada yang dua minggu hilang korban ditemukan selamat,” jelasnya.

Semua unsur yang terlibat sudah berupaya melaksanakan pencarian penyisiran di lokasi kejadian perkara sampai di pantai belum menemukan keberadaan korban. Pencarian hari ini terkendala dengan cuaca hujan dan lebatnya pepohonan di hutan.

“Saya imbau kepada semua tim yang terlibat di lokasi pencarian agar sebelum melaksanakan pencarian memanjatkan doa bersama agar sang pencipta membantu menunjukkan keberadaan korban mengingat lokasi kejadian sangat mistis,” ujarnya.

Meski demikian tim sar gabungan tetap melaksanakan sesuai prosedur pencarian di Basarnas.

“Keluarga korban kami persilahkan mengikuti adat istiadat yang ada di lokasi tersebut, tetap jaga kekompakan dan saling berkoordinasi sesama tim di lokasi agar sesuai rencana bersama,” pungkasnya.*

No More Posts Available.

No more pages to load.