POLA Bitung ‘Desak’ DPRD Seriusi Dugaan Perbudakan di PT. MNS

oleh -199 Dilihat
Sekjen POLA Muhammad Rasubala dan Ketua Umum Manguni Minaesa, Robby Supit saat memasukan Aspirasi di DPRD Bitung, Rabu (16/2/2022)

BITUNG – Persatuan Organisasi Lintas Agama (POLA) Bitung mendesak DPRD untuk menseriusi kasus dugaan perbudakan di PT. MNS Bitung.

Seperti yang terpantau Rabu (16/2/2022) siang Sekjen POLA, Muhammad Rasubala, didampingi Robby Supit Ketua Umum Manguni Minaesa menyambangi Kantor DPRD Bitung untuk memasukan aspirasi terkait dugaan perbudakan yang dilakukan PT. MNS pada sejumlah karyawan.

Saat diwawancarai usai memasukan aspirasi, Sekjen POLA, Muhammad Rasubala, mengatakan pendampingan yang dilakukan POLA tersebut, merupakan tindak lanjut dari keluhan puluhan karyawan PT. MNS yang diperlakukan semena-mena oleh dua atasan mereka yakni Tepen Sianipar dan Rosiana Sinaga.

“Karena menurut kami, ini perlu disikapi serius sebab menyuruh orang sakit masuk kerja, membersihkan got dan lari adalah hal yang keliru dan merupakan masalah kemanusiaan,” tegasnya.

Sementara Ketua Umum Manguni Minaesa, Robby Supit yang ditugaskan POLA mengawal kasus dugaan perbudakan tersebut mengatakan saat ini upaya yang dilakukan adalah memasukan aspirasi ke DPRD untuk dilakukan rapat dengar pendapat dengan memanggil dua oknum petinggi PT. MNS yakni Tepen Sianipar dan Rosiana Sinaga yang telah melakukan kejahatan kemanusiaan.

“Selain itu ada beberapa upaya juga yang kita siapkan jika nanti perusahaan tidak menindak lanjuti tuntutan dari para karyawan yang diperlakukan semena-mena,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Robby berterimakasih pada PT. MNS yang sudah hadir di Sulawesi Utara, khususnya di Kota Bitung dan menjadi salah satu penggerak roda perekonomian di Kota Cakalang.

“Namun yang sangat disesalkan adalah kelakuan dua oknum petinggi yang sudah berbuat semena-mena pada karyawan tanpa rasa kemanusiaan,” jelas dia.

Informasi yang dirangkum, selain berbuat semena-mena pada karyawan, salah satu oknum petinggi bernama Rosiana Sinaga juga menyebut kasih orang Sulawesi Utara ece-ece. (DRP)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.