Lahan Warga di Sirkuit Mandalika Belum Dibayar, Sibawaeh: Seandainya Marc Marquez Tahu Derita kami

oleh -211 Dilihat
Tangkapan layar dari akun Instagram @hrc_motogp (Ist)

MANDALIKA – Sebuah foto salah satu warga di sekitar sirkuit Mandalika, Lombok beredar luas dan viral di media sosial.

Di balik viral-nya foto warga bernama Sibawaeh (53) tersebut, muncul harapan darinya soal lahannya di Mandalika yang belum dibayar oleh Indonesia Tourism Development Courporation (ITDC).

Dalam foto itu, Sibawaeh duduk berjongkok dengan menggunakan sarung dan ada dua orang di sampingnya yaitu Medan (47) yang merupakan adik ipar Sibawaeh dan Amaq Manim (57) bahkan ia mengatakan, dirinya tak tahu jika difoto.

Foto Tersebut pertama kali diunggah oleh akun @hrc_motogp milik Tim Repsol Honda.

Sibawaeh berharap dengan viralnya foto itu lahannya seluas 3,5 hektar di persil 263 akan segera dibayar Indonesia Tourism Development Courporation (ITDC).

Saat ini kawasan tersebut menjadi tikungan 9 di sirkuit MotoGP Mandalika.

“Jadi kalau dikatakan kenapa ada foto saya, mungkin mata kamera diarahkan Tuhan kepada saya, sehingga pihak yang mengunggah bisa membantu menyuarakan perasaan saya, agar tanah saya segera dibayar,” ungkapnya, Sabtu (12/2/2022) melansir kompas.com

Sibawaeh sempat mengajak ke kebun singkong miliknya, tempat dirinya menonton perhelatan tes pramusim MotoGP kemarin. Dari kebun itu, dirinya bisa menyaksikan aksi para pebalap MotoGP kelas dunia dengan leluasa. Hanya ada pagar menjadi pembatasnya.

Sibawaeh pun berharap para pebalap MotoGP mengetahui bahwa kawasan MotoGP Mandalika masih menyisakan masalah pembebasan lahan.

“Kalaupun kita bisa bertemu dengan dia (Marc Marquez) dan melihat keadaan kami yang menderita selama ini, mungkin tidak sampai hati melintas di sini. Apalagi dengan laju kecepatan tinggi karena dia sebagai pebalap,” ungkapnya.

Anggota Satgas Penyelesaian Sengketa Lahan Sirkuit, Zainal Asikin mengatakan, sampai hari ini pihaknya baru menyelesaikan dua kasus lahan warga yang bersengketa dengan ITDC.

Masih ada 10 kasus sengketa lahan lainnya yang belum selesai. Asikin sendiri merasa ragu kasus itu bisa kelar hingga perhelatan MotoGP pada 18 hingga 21 Maret 2022 mendatang.

“Kita baru selesaikan dua kasus, masih ada 10 kasus lainnya. Mungkin tidak bisa kita menyelesaikan hingga perhelatan MotoGP,” ucap Asikin, Minggu (13/2/2022).

Salah satu kendala belum selesainya masalah itu, kata Asikin, adala masing-masing warga memiliki banyak ahli waris yang harus dihadirkan.

“Itu membutuhkan waktu yang cukup panjang, tidak bisa diselesaikan tanpa harus menuntaskan satu kasus sekaligus dengan menghadirkan ahli warisnya,” kata Asikin.

Selain itu, pihaknya akan mengeluarkan rekomendasi dari proses penyelesaian lahan tersebut, salah satunya rekomendasi berupa layak atau tidaknya lahan itu dibayar oleh ITDC. Lalu, terkait pengakuan Sibawaeh, Asikin mengatakan, tim Satgas tetap bekerja berlandaskan pada aspek hukum dan aspek kemanfaatan bagi kedua belah pihak.

“Dua aspek ini kita utamakan, kalau memang apa yang kita gelar, apa yang kita kaji, kalau memang ITDC harus membayar, kita akan tekan untuk membayar warga,” ujarnya.*

No More Posts Available.

No more pages to load.