Tergerak Hati untuk Bantu Penderita Covid-19, Dimas Ingin Kembali Donorkan Plasma Konvaselen-nya

oleh -265 Dilihat
Dimas Koesnan saat mendonorkan plasma konvaselennya pada Agustus 2021 lalu.

MANADO– Setelah beberapa waktu lalu menyumbangkan plasma konvaselen-nya, Dimas Koesnan, wartawan media online di Manado, Kembali ingin mendonorkan lagi plasmanya.

“Saya sudah sempat donor plasma. Saat ini saya siap untuk Kembali untuk donorkan plasma konvaselen kepada yang membutuhkan,” ucap Dimas.

Niat untuk menyumbangkan kembali plasmanya timbul karena melihat derita yang dialami pasien Covid-19.

“Saya penyintas Covid-19. Saya terpapar Covid-19 pada Bulan Juli 2021 lalu. Saya bisa merasakan bagaimana menderitanya saat menjalani isolasi mandiri. Disaat demam yang tinggi dan kepala sangat sakit, saya harus merawat diri sendiri. Ditambah lagi dengan sakit yang mendera seluruh persendian tubuh serta sulit untuk makan karena hilang indera penciuman dan perasa. Olehnya, Saya siap untuk Kembali donorkan plasma untuk penderita Covid-19,” tegas Dimas.

Diketahui, Dimas Koesnan terpapar Covid-19 pada Juli 2021 lalu. Dirinya terpapar Covid-19 dari rekan jurnalis lainnya saat sedang bertugas meliput kegiatan. Dirinya menyadari telah terpapar Covid-19 usai menderita demam tinggi selama 3 hari dan segera melakukan swab test di Puskesmas dekat rumahnya.

“Hasilnya positif Covid-19, dan saya disarankan dokter untuk menjalani isolasi mandiri. Saya jalani isolasi mandiri selama 14 hari dan selalu dikunjungi tenaga Kesehatan dari Puskesmas dekat rumah saya. Awal Agustus saya dinyatakan sembuh dan pada 24 Agustus 2021 lalu, kemudian saya diminta untuk mendonorkan plasma konvaselen di RSUP Prof Kandouw, Manado.

Saat ini, Dimas berkeinginan untuk kembali mendonorkan plasmanya. Namun menurut dokter yang memeriksanya, Dirinya baru bisa mendonorkan plasmanya kembali setelah tiga bulan, dihitung dari donor plasmanya yang Agustus lalu.

“Saya ingin kesembuhan saya ini menjadi berkah bagi para penderita Covid-19 yang saat ini berjuang untuk kesembuhannya, namun untuk saat ini belum diperbolehkan oleh dokter, karena, harus menunggu sampai tiga bulan sejak saya mendonorkan plasma yang lalu,” tutup Dimas.

(Budi)

No More Posts Available.

No more pages to load.