210 KK di Bitung Terdampak Bencana Akibat Pembangunan Jalan Tol

oleh -523 Dilihat

BITUNG – Pembangunan jalan Tol Manado-Bitung membawa dampak buruk bagi masyarakat Bitung, akibat perencanaan lingkungan yang kurang matang.

Pasalnya pada Jumaat 22 Oktober 2021 lalu, kota Bitung dilanda banjir akibat pembangunan proyek ambisius tersebut.

Bahkan dibeberapa wilayah air tergenang hingga setinggi dada orang dewasa.

Data yang didapat dari BPBD Senin (25/10) bencana tersebut berdampak pada 210 kepala keluarga (KK) yang tersebar di empat kecamatan yakni Kecamatan Maesa, Madidir, Aertembaga dan Girian.

Sedangkan dikecamatan Ranowulu, terdampak bencana namun tak berimbas ke pemukiman, sebab tanah longsor terjadi hanya pada akses jalan di Kelurahan Apela Satu.

Kepala BPBD Bitung, Rudy Wongkar saat diwawancarai mengatakan pemerintah sudah mengambil tindakan darurat pasca terjadinya bencana.

“Kami sudah turun lapangan melakukan patroli diwilayah bencana sejak Jumat (22/10) dan melakukan evakuasi terhadap warga yang terjebak banjir, terutama anak-anak dan lansia,” ujarnya.

Selain itu tambah dia, pihaknya juga telah melakukan pendataan warga yang terdampak bencana, serta menyalurkan bantuan logistik.

“Kami juga telah melakukan upaya penyedotan air di wilayah yang tergenang banjir serta membersihkan pohon tumbang di Girian,” ungkapnya.

Sebelumnya Camat Aertembaga Sumeldy Maalangga Jumat (22/10) menjelaskan banjir besar yang terjadi di Kelurahan Pateten Satu, Kecamatan Aertembaga, diakibatkan karena pembangunan jalan tol.

“Memang di RT 1, Kelurahan Pateten Satu, Kecamatan Aertembaga sering terjadi banjir saat hujan namun tidak sebesar ini,”tandasnya.

Ia mengatakan setelah adanya pembangunan jalan tol, baru terjadi banjir yang besar namun terparah pada Jumat (22/10).

“Kemungkinan dipengaruhi adanya pembuatan saluran air dari tol yang langsung mengarah ke pemukiman sehingga terjadi banjir sebesar ini,” ujarnya. (GIW)

No More Posts Available.

No more pages to load.