BITUNG – Fakta baru terkait penganiayaan terhadap Muhammad Kosman alias Muhammas Kece yang dilakukan oleh Irjen Pol Napoleon Bonaparte dibeberkan Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Pol Andi Rian.
Andi Rian mengungkapkan, ternyata Irjen Napoleon telah dua kali menganiaya M Kece.
Pihak Kepolisian menduga, Napoleon ingin menunjukan superioritasnya di Rutan Bareskrim Polri.
“Dia ingin menunjukkan bahwa yang berkuasa di sel adalah NB,” ujarnya , pada Jumat (1/10).
Penganiayaan yang menimpa Kece terjadi dua kali pada hari yang sama, yakni (26/8).
Pertama kali terjadi pukul 01.00 WIB saat Napoleon bersama para tahanan melakukan pengeroyokan kepada Kece dan melumurinya dengan kotoran manusia.
Penganiayaan kedua terjadi pada 15.00 WIB. Saat itu Napoleon seorang diri memukul Kece.
“Dipukul dengan tangan kosong,” ungkap Andi.
Meski begitu, tidak ada petugas yang mengetahui penganiayaan tersebut.
Penganiayaan yang dilakukan oleh Napoleon baru diketahui petugas setelah korban membuat laporan polisi.
Sebelumnya, penyidik Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Bareskrim Polri resmi menetapkan Irjen Pol Napoleon Bonaparte sebagai tersangka kasus penganiayaan terhadap Muhammad Kosman alias Muhammad Kece.
Penetapan tersangka dilakukan berdasarkan hasil gelar perkara.
“Sesuai laporan hasil gelarnya demikian (Napoleon ditetapkan tersangka),” kata Kabareskrim Polri, Komjen Agus Andrianto, Rabu (29/9).
Akibat penganiayaan tersebut, Napoleon ditetapkan sebagai tersangka bersama empat orang lainnya, Mereka dijerat Pasal 170 jo 351 KUHP tentang penganiayaan dan pengeroyokan. Dia terancam hukuman di atas 5 tahun penjara.(GIW)
Terungkap! Fakta Baru Kasus Penganiayaan Muhammad Kece
