Kisah Kelam Dibalik Industri Film Dewasa, Diperlakukan Seperti Binatang Hingga Tertular HIV

oleh -648 Dilihat
Depresi

JAKARTA– Industri film dewas tak selamanya menjamin kebahagiaan dan kesuksesan para artis wanita yang ada didalamnya.

Alih-alih hidup bergelimang harta dan kemewahan, para artis wanita di Industri tersebut justru setiap harinya tertekan.

Pasalnya selain diperlakukan seperti budak dan binatang, para pemeran wanita di industri film dewasa, juga berhadapan dengan kematian, karena beresiko tinggi tertular penyakit HIV hingga menderita kanker serviks.

Bahkan banyak para artis wanita dari industri film dewasa ini, yang terlibat penyalagunaan narkoba, depresi hingga meninggal secara tak jelas, maupun bunuh diri

Foto : Ilustrasi wanita yang akan bunuh diri

Seperti Olivia Nova yang ditemukan meninggal dunia pada November 2017 di Las Vegas, Shyla Stylez yang juga meninggal pada bulan yang sama saat tertidur, August Ames yang mengakhiri hidupnya karena depresi pada Desember 2018 hingga Yuri Beltran yang ditemukan tewas dua minggu setelahnya akibat overdosis obat terlarang.

Rata-rata yang menjadi korban dari industri tersebut adalah wanita. Kebanyakan mengaku trauma karena beragam tindakan yang diminta untuk dilakukan oleh produser atau pun aktor lawan main mereka.

“Aku setuju untuk melakukan sebuah adegan, aku berpikir itu hanyalah sebuah adegan kekerasan jadi semua pura-pura saja saat ia memukul kepalaku. (Namun) ia memakai cincin emas dan terus-terusan memukulku hingga akhirnya aku pun meminta untuk berhenti karena aku sudah tak kuat menanggung rasa sakit,” ungkap salah satu bintang porno berinisial AD dilansir dari filmdaily.

Pengalaman lainnya dirasakan oleh bintang porno berinisial RS. Ia mengaku dipukuli dan dicekik hingga nyaris tak sadarkan diri. Dirinya sempat memohon untuk menghentikan adegan tersebut, namun mereka justru melanjutkannya dan merekam adegan di mana ia menangis kesakitan.

“Aku menangis dan terus menangis, dan hal itu tak melanggar peraturan syuting. Ada seorang pria yang menjadi videografer dan seorang fotografer wanita. Aku terus melihat ke arah mereka dan memohon untuk menyelamatkanku,” kenangnya.

Pengalaman buruk tersebut juga beresiko terhadap kesehatan mereka sebagaimana yang diceritakan oleh bintang porno berinisial R. Ia harus merelakan rahimnya diangkat oleh dokter dan kehilangan asa untuk menjadi seorang ibu setelah terjun ke dunia porno.

Foto : Ilustrasi depresi

“Setelah melakukan syuting 30 film porno aku dinyatakan mengidap dua penyakit menular. Aku terkena herpes dan HPV. HPV pun membuat diriku terkena kanker serviks hingga membuat rahimku diangkat. (Menjadi bintang) porno benar-benar menghancurkan hidupku,” kenangnya.

Nasib serupa juga dialami oleh wanita berinisial LR, ia mengalami kanker serviks dan parahnya lagi dirinya tertular HIV. Ia merasa tertipu saat diminta untuk beradegan seks tanpa pengaman dengan seorang aktor porno bernama Darren James.

Produser dan para kru berdalih mereka telah melakukan test HIV dan penyakit lainnya untuk Darren dan dirinya, namun nyatanya hal itu urung dilakukan. Ia pun baru menyadari terkena virus tersebut beberapa minggu usai kejadian saat melakukan test rutin.

Menurut peneliti industri porno bernama Gad Saad, ada banyak ketidakpastian yang dialami oleh para bintang porno. Tak ada jaminan di hidup mereka karena ada begitu banyak talenta muda atau baru yang muncul tiap bulannya.

Apalagi dengan didukung stigma seolah-olah industri tersebut begitu menjanjikan kehidupan mewah dan uang banyak seperti yang kerap ditunjukkan para bintang porno ternama.

“Saat kamera menyala maka semuanya akan terlihat bahagia. Namun masalahnya adalah pekerjaan itu benar-benar menguras (kehidupan) mereka. Bintang porno banyak yang tak memiliki rencana di masa depannya dan itu yang membuat mereka terjebak di sana,” pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di detikHot dengan judul Di Balik Panasnya Industri Porno: Perlakuan bak Binatang hingga Ancaman Kematian

No More Posts Available.

No more pages to load.