Kecelakaan Maut Cae Sumedang, Supir Bus Yang Tewas Jadi Tersangka

oleh -102 Dilihat

BANDUNG – Kecelakaan di tanjakan Cae Sumedang beberapa waktu lalu menyisahkan banyak duka bagi keluarga korban maupun warga  Indonesia.

Penyebab kecelakaanpun belum diketahui secara pasti sampai saan ini.
Diketahui sang supir meninggal sehingga penyelidikan dihentikan.

Sopir bus Sri Padma bernopol T 7591 TB ditetapkan sebagai tersangka kasus kecelakaan maut di Tanjakan Cae, Kecamatan Wado Kabupaten Sumedang pada Rabu (10/3/2021). Dalam kecelakaan itu, 29 orang meninggal dunia.

“Sopirnya ditetapkan tersangka, dikenakan pasal 310 Undang-undang Lalu Lintas Angkutan Jalan,” ujar Direktur Ditlantas Polda Jabar Kombes Edy Djunaedi via ponselnya, Senin (15/3/2021).

Pasal 310 mengatur soal kelalaian pengendara yang menyebabkan kecelakaan berujung tewasnya seseorang.

ada-balita-korban-kecelakaan-maut-bus-pariwisata-terjun-ke-jurang-selesai-dievakuasi
Foto : kecelakaan tribun

Sopir bus itu bernama Yudi Awan, warga Cibeunying Kaler, Kota Bandung. Dalam kecelakaan itu, sopir bus tewas.

“Tapi karena sopirnya meninggal, kasusnya kami hentikan penyidikan lewat SP3,” ujar Edy.

Terkait soal hasil penyelidikan yang dilakukan Satlantas Polres Sumedang dan Ditlantas Polda Jabar, Eddy, mengatakan hingga saat ini, penyelidikan belum rampung.

“Kita masih menunggu hasil penyelidikan,” singkat dia.

Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Erdi Ardimulan Chaniago menyebutkan dari informasi yang didapat, penyebab kecelakaan dikarenakan rem blong.

“Penyebabnya sejauh ini belum diketahui, cuma di awal informasi penyebabnya yakni rem blong,” kata dia di Mapolda Jabar, pada waktu yang sama.
Terungkap Mengapa Bus Pariwisata yang Masuk Jurang Itu Lewat Jalur Wado Bukan Nagreg

Terungkap kronologi rombongan ziarah dan tour SMP IT Al Muawanah Cisalak, Subang sampai melintasi Jalur Wado dan kecelakaan maut di Sumedang.

Kecelakaan yang membuat bus masuk jurang itu terjadi Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, pada Rabu (10/3/2021).

Berdasarkan laporan yang diwartakan wartawan TribunJabar.id dari Sumedang sebelumnya, kecelakaan tersebut terjadi saat rombongan dalam perjalanan pulang ke Sumedang.

Mereka mulanya melakukan perjalanan untuk ziarah ke Pamijahan, Kabupaten Tasikmalaya.

Satu di antara rombongan, Imam menyatakan, rombongan pulang melalui Jalur Wado, Sumedang.
Imam adalah guru SMP IT Al Muawanah Cisalak yang menjadi korban selamat dari kecelakaan Sumedang.

Menurut Imam, pihak bus travel yang ditumpanginya biasanya melewati jalur Nagreg.

Namun, jarak tempuh jalur Nagreg dinilai terlalu jauh.

“Biasanya pulang lewat Nagreg, jalur Bandung, tetapi terlalu jauh,” katanya.
Kemudian, pihak rombongan ada yang memberikan usulan untuk melewati Jalur Wado, Sumedang.

Mereka pun menanyakan apakah sopir yang mengendarai busnya sanggup atau tidak melewati jalur alternatif tersebut.

“Dari teman-teman ada inisiatif, bagaimana kalau jalur Wado, kira-kira sanggup enggak pak sopirnya,” kata Imam.

Kemudian, pihak travel pun menyetujui keinginan dan permintaan pihak yang mengusulkan.

 

Akhirnya jalur bus pun melaju melalui Jalur Wado, Sumedang.

Namun, ada yang mencurigakan dalam perjalanan. Penumpang mencium bau yang aneh.

Imam pun menanyakan asal muasal dari bau tersebut.
“Saya tanya bau apa? katanya kampas remnya masih baru. Ya sudah kalau begitu berarti bagus,” kata Imam.

Saat memasuki Turunan Cae, bus pun mengalami rem blong.

“Di jalur menurun dan belokan bus kenceng, (rem blong) saat jalur menurun,” katanya.
Akibatnya, bus oleng ke kiri dan bus masuk jurang. Penumpang pun banyak yang terluka, bahkan meninggal dunia.

Korban meninggal dari kecekaan maut di Sumedang itu mencapai 27 orang, sedangkan korban selamat 39 orang.

Dugaan Penyebab Kecelakaan Sumedang

Kapolda Jabar Irjen Pol Ahmad Dofiri menduga sopir bus tersebut tidak terbiasa melintasi jalur tersebut.

“Artinya bukan bus reguler. Saya yakin tidak paham juga jalur ini,” ujarnya saat ditemui di lokasi kejadian, Kamis (11/3/2021).

Ahmad mengatakan, jalur tersebut medan jalan terjal dan turunan curam.

Selain itu jalur tersebut juga memiliki banyak tikungan tajam.

Ia mengatakan jalur yang dilewati bus itu sebetulnya tidak diperuntukan untuk bus pariwisata berkapasitas 60 orang.

Kecelakaan-bus-di-sumedang-2
Foto: tribun

Pihaknya sudah membatasi kendaraan besar sejak dulu agar kendaraan seperti bus pariwisata seperti itu tidak melintasi jalur tersebut.

“Jadi jalur ini hanya untuk kendaraan-kendaraan kecil biasa ya,” kata Ahmad.

“Sekali lagi (penyebab) secara menyeluruh, kita akan lihat dari hasil analisis mendalam,” ucapnya.

Kapolda Jabar Irjen Pol Ahmad Dofiri memastikan, kecelakaan bus ini merupakan kecelakaan tunggal, namun untuk penyebabnya hingga saat ini belum bisa dipastikan.

 

Sementara ini, pihak polisi masih menduga penyebab kecelakaan karena sopir tak mengetahui kondisi jalan.

Di sisi lain, sebuah fakta baru juga muncul dari kesaksian korban selamat.

Mimin, warga Desa Paku Haji, Kecamatan Cisalak, Subang itu berhasil selamat bersama dua orang anaknya.

Awalnya, Mimin memberikan kesaksian sebelum kecelakaan maut itu terjadi.

Mimin mengatakan dalam perjalanan sang sopir bus sempat ditegur.

Mimin mengaku dalam perjalanan dirinya dan penumpang lain sempat mencium bau hangit kampas rem.

Karena khawatir, kata Mimin, sopir sempat ditegur untuk memeriksanya.

Sang sopir bus itu, kata Mimin menjelaskan bahwa bus dalam keadaan rem blong.

“Salah seorang penumpang sempat meminta sopir memeriksanya, sopir bilang remnya blong,” ungkap Mimin.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sopir Bus yang Tewas dalam Kecelakaan Maut di Tanjakan Cae Sumedang Jadi Tersangka

https://www.tribunnews.com/regional/2021/03/15/sopir-bus-yang-tewas-dalam-kecelakaan-maut-di-tanjakan-cae-sumedang-jadi-tersangka?page=4.

 

No More Posts Available.

No more pages to load.