Beda Warna-warni Politik, Pnt Stefa Liow Ingatkan Soal Keterpanggilan Gereja

oleh -113 Dilihat
TOMOHON-Sebagai Jemaat Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) di dalamnya ada Pria Kaum Bapa (P/KB), mutlak harus bersatu menjawab keterpanggilan gereja yaitu bersekutu, bersaksi, dan melayani. Demikian diutarakan Pnt Ir Stefanus BAN Liow MAP.
Ketua Komisi P/KB GMIM Wilayah Tomohon Empat ini mengatakan, hal tersebut perlu dipegang teguh sekalipun kita berbeda latar belakang status sosial, profesi, etnis, budaya, dan warna warni politik.
Mantan Sekretaris Komisi P/KB Sinode GMIM dua periode tahun 2005-2014 lanjut sebagai Ketua Komisi P/KB Sinode GMIM periode 2014-2018 ini mengingatkan terkait perhelatan Pilkada. Di mana rawan menimbulkan perpecahan terhadap keragaman, kebersamaan, kekeluargaan.
Oleh karena itu, Pnt Liow yang juga Anggota DPD-RI ini menghimbau semua elemen masyarakat. Di dalamnya juga Bapak-Bapak Gereja harus terlibat aktif.
Dalam upaya mempertahankan persatuan dan kesatuan, kebersamaan, kekeluargaan, keamanan, kerukunan dan kedamaian.
“Jangan sampai perhelatan Pilkada merusak keberagaman, kebersamaan, kekeluargaan, persatuan, keamanan, kerukunan, kedamaian yang terbina baik selama ini karena hanya terjebak pada kepentingan sesaat,” sebut Pnt Stefa Liow.
Secara institusi, tambah Pnt Stefa Liow, gereja tidak boleh berpihak pada salah satu warna atau partai politik. “Tugas gereja adalah memperlengkapi warganya, melakukan pembinaan dan pendidikan politik. Di antaranya untuk menggunakan hak politiknya sebagai warga negara serta menjadi terdepan berpolitik santun,” tandasnya.
(vhp)

No More Posts Available.

No more pages to load.