Stand Dinkes Sulut Tampilkan 3SP dan Sulut Bergerak di Tingkat Nasional

oleh -147 Dilihat
Kabid Kesmas dr Rima Lolong (tengah) bersama jajaran Dinkes Sulut setelah menerima penghargaan dari Kemenkes.
TANGERANG-Sulut Sehat Satu Peta (3SP) dan Sulut Bergerak menjadi tema utama yang ditampilkan stand Dinas Kesehatan Sulawesi Utara di Pameran Pembangunan Kesehatan dalam rangka Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-55, Kamis-Sabtu (7-9/11/2019), di Convention Hall ICE BSD Tangerang.
Kadis Kesehatan Sulut dr Debie Kalalo MSc PH melalui Kabid Kesehatan Masyarakat dr Rima Lolong MKes menjelaskan, 3SP merupakan program Pemerintah Provinsi Sulut mendukung penuh Kebijakan Satu Peta oleh Presiden Joko Widodo.
3SP yang tercantum pada Peraturan Gubernur Nomor 36 Tahun 2019 tersebut, membuat perencanaan pembangunan, kesehatan, penyediaan infrastruktur, penerbitan izin, serta berbagai kebijakan nasional dapat mengacu pada data spasial yang akurat.
3SP merupakan suatu program inovatif yang dilahirkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Daerah Provinsi Sulawesi Utara dr Debie KR Kalalo MSc PH.
Dan menjadi salah satu program yang mendapat perhatian pada Rapat Koordinasi dan Bimbingan Teknis Penguatan Jaringan Informasi Geospasial Nasional Regional Sulawesi, awal Oktober lalu.
Kabid Kesmas Dinkes Sulut dr Rima Lolong MKes (ketiga kiri) bersama jajaran Dinkes Sulut di stand pameran pembangunan kesehatan tingkat nasional.
Kabid Kesmas Dinkes Sulut dr Rima Lolong MKes (ketiga kiri) bersama jajaran Dinkes Sulut di stand pameran pembangunan kesehatan tingkat nasional.
3SP, kata dr Rima, adalah kegiatan integrasi data Kesehatan dan data Geospasial menjadi salah satu Informasi Geospasial Tematik (IGT) Kesehatan.
Data yang telah dianalisis, diproses dan dituangkan dalam bentuk Peta Geospasial dengan ketelitian 1:5000.
Peta Geospasial ini pertama untuk tematik kesehatan yang nantinya dapat dimanfaatkan untuk perencanaan pembangunan kesehatan yang lebih presisi dan tepat sasaran.
“Dengan 3SP dapat dilihat profil kesehatan yang meliputi status keluarga sehat, rumah sehat, penyebaran penyakit dan gangguan kesehatan, tempat umum sehat, pariwisata sehat, distribusi kepemilikan kartu Jaminan Kesehatan Nasional (BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan, rumah berisiko bencana, maupun status ekonomi,” tuturnya.
Ke depan, semua orang di Sulawesi Utara akan terpetakan status dan kondisi kesehatannya. “Program Ini adalah program inovasi yang pertama kali di Indonesia,” pungkasnya.
(***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.