Puan Maharani Memastikan, Pengamanan Jelang Pelantikan Presiden Dan wakil Presiden RI Aman di Mata Dunia

oleh -91 Dilihat
Panglima TNI Hadi Tjahjanto, Ketua MPR Bambang Soesatyo, Ketua DPR RI Puan Maharani, Kapolri Tito Karnavian, Kepala BIN Budi Gunawan berfoto jelang Rakor MPR RI, di Gedung Nusantara V, Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (15/10/2019).

JAKARTA – Menjelang pelantikan presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Ma’ruf Amin pada Minggu (20/10/2019), pengamanan ekstra ketat di Gedung MPR/DPR pun diberlakukan. Ketua DPR Puan Maharani menjelaskan pengamanan merupakan tanggung jawab negara untuk memastikan jalannya acara pelantikan secara aman dan tertib.

Puan mengatakan, antisipasi ancaman ini menjadi tanggung jawab utama institusi intelijen. Namun, Puan enggan membeberkan secara pasti apakah memang ada ancaman tertentu yang didapat pihak intelijen terkait acara pelantikan nanti.

“Ya, mungkin saja ada ancaman pada saat acara pelantikan, karena laporan intelijen kan seperti tadi yang saya sampaikan bersifat rahasia. Namun, deteksi seperti apa bagaimana antisipasinya tentu saja harus dilakukan pihak keamanan terkait,” kata Puan di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Selasa (15/10/2019). Menurut Puan, antisipasi pengamanan memang harus dilakukan dengan ekstra ketat.

Hal itu juga akan memberikan pandangan positif terhadap dunia internasional bahwa Indonesia negara aman.
“Bahwa antisipasi keamanan yang ekstra ketat ya memang harus dilakukan untuk bisa memberikan pandangan positif pada dunia internasional bahwa Indonesia itu aman. Indonesia itu bisa melantik presiden secara khidmat, secara tertib damai dan nyaman dengan saling menghormati,” jelasnya.

Menurut Puan, jika memang pihak intelijen mendapat info tentang adanya kemungkinan ancaman pada saat acara pelantikan, maka wajib dilakukan deteksi dini terhadap kemungkinan tersebut. “Intelijen itu tugasnya kan untuk mendeteksi, bahwa di lapangan yang namanya intelijen itu ya rahasia, senyap tidak boleh terdeteksi. Walau ada deteksi ya itu untuk menjadi warning bagi semua pihak terkait untuk bisa melakukan antisipasi atau mitigasi,” ujarnya.

Sebelumnya memang dikabarkan oleh pihak kepolisian ada pihak yang ingin mengagalkan acara pelantikan presiden. Hal itu terbukti dari ditangkapnya salah satu dosen IPB yang bernama Abdul Basith yang diduga ingin menggagalkan acara pelantikan presiden. Polisi pun mendapatkan beberapa barang bukti bom ikan di kediaman dosen tersebut. tutupnya.
(SulutAktual.com / Tirza Rompas)

No More Posts Available.

No more pages to load.