MANADO-Menindaklanjuti laporan terdeteksinya seorang warga Nigeria menderita Monkeypox (Cacar Monyet) saat mengikuti lokakarya di Singapura pada Mei 2019, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Manado segera melakukan langkah antisipatif di Bandara Sam Ratulangi Manado.
Dijelaskan Kepala KKP Manado Yohanis Patari SE MKes melalui Kasie Upaya Kesehatan Lintas Wilayah (UKLW) dr Noula Rembet, pihaknya meningkatkan sistem pengawasan kepada penumpang dari luar negeri.
Apalagi Bandara Sam Ratulangi melayani flight Singapura-Manado maupun sebaliknya 3 kali seminggu dengan maskapai SilkAir.
“Alat thermal scanner telah disiagakan di lantai dua Bandara Sam Ratulangi Manado sebelum penumpang menuju ke bagian imigrasi,” sebut dr Noula, Rabu (15/5/2019).
Cara kerjanya, kata dr Noula, operator akan memantau suhu tubuh setiap penumpang, tanpa mengganggu aktivitas mereka.
Jika ada penumpang terindikasi mengalami demam yang ditandai peningkatan suhu tubuh di atas 38° Celcius pada layar monitor, yang bersangkutan bakal diarahkan ke ruang pemeriksaan Karantina Kesehatan.
Anamnesa selanjutnya yaitu menanyakan riwayat demam maupun ruam kulit jika ada, sesuai gejala dan tanda yang ditunjukkan oleh penumpang tersebut
“Temuan itu nantinya segera kami laporkan ke Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI,” ucap dr Noula.
Kemudian, tambahnya, KKP Manado segera membawa pasien dimaksud ke RSUP Kandou sebagai fasilitas kesehatan yang telah ditentukan untuk penanganan lebih lanjut.
Di sisi lain, salah satu orang tua penumpang yang akan transit di Singapura mengaku telah membekali anaknya dengan alat pelindung diri.
“Walau hanya transit selama 4 jam di Singapura, tapi saya sudah menyarankan anak saya supaya memakai masker. Dan menghindari kontak dengan orang asing kecuali berkomunikasi dengan petugas bandara di Singapura,” tandas Yudi Rumagit.
Sementara itu, Kabid P2P Dinkes Sulut dr Steaven Dandel meyakinkan supaya masyarakat tidak perlu panik dengan isu mengenai adanya penyakit Monkeypox (Cacar Monyet), yang kemungkinan dapat masuk ke Indonesia.
“Sampai saat ini belum ditemukan kasus Monkeypox di Indonesia. Meski demikian, masyarakat diimbau untuk senantiasa waspada dan menjaga kebersihan,” ujar dr Steaven.
Dia menjelaskan bahwa penyakit Cacar Monyet bisa tertular lewat kontak erat dengan hewan yang sakit.
Penularan dari manusia ke manusia bisa terjadi kalau ada kontak erat dengan penderita.
“Epicenter Epidemi ini sekarang ada di Nigeria. Kasus di Asia Tenggara hanya ada di Singapura, yakni warga negara Nigeria yang berkunjung negara tersebut,” pungkas dr Steaven.