Lewat Medsos, Bupati Mitra James Sumendap Ucapkan Selamat Hari Buruh Internasional

oleh -136 Dilihat
Bupati Mitra James Sumendap.

MITRA –Tanggal 1 Mei diperingati sebagai Hari Buruh Internasional. Bupati Minahasa Tenggara (Mitra) James Sumendap pun tak melewatkan Hari special bagi kaum Buruh di seluruh dunia. Lewat media sosial (Medsos) Bupati Minahasa Tenggara (Mitra) James Sumendap ikut mengucapkan selamat Hari Buruh Internasional 2019 (May Day), Rabu (1/5/2019) lalu.

Dalam tulisannya di medsos, Sumendap menempatkan buruh dalam posisi vital keberlangsungan sebuah negara. Bahkan bisa dibilang kesuksesan dan kejayaan sebuah negara tidak lepas dari keberadaan dan nasib para buruh.

“Selamat Hari Buruh International Tahun 2019. Buruh Sejahtera, Negara Berjaya,” tulis Sumendap di akun medsosnya.

Sementara itu, tulisan Sumendap di medsos ini mendapat tanggapan dari para netizen, salah satunya dari aktifis SBSI Sulut, Paul Adrian Sembel.
“Perjuangan kaum buruh kedepan semakin berat. Mari kita bangun kembali militansi, memperkuat Solidaritas, Mandiri dalam organisasi, dan berpolitik secara cerdas. Belum terlambat untuk menata ulang. Buruh bersatu pasti menang,” tulis Sembel.

Sedangkan Johanes Kandoli Munaiseche mengatakan, ada tujuh tuntutan buruh pada Mayday 2019, diantaranya menolak upah murah, pencabutan PP 78 tahun 2015 dan menaikan 84 item kebutuhan hidup layak (KHL). Selanjutnya penghapusan outsourching atau yang berkedok magang.

“Selain itu, buruh juga meminta pemerintah meningkatkan manfaat jaminan kesehatan dan pensiun. Begitupun dengan penurunan tarif dasar listrik (TDL) dan harga sembako,” tukasnya.

Tulisan Bupati Mitra James Sumendap dalam akun facebook-nya.
Tulisan Bupati Mitra James Sumendap dalam akun facebook-nya.

Sementara terkait sejarah, Hari Buruh lahir dari berbagai rentetan perjuangan kelas pekerja untuk meraih kendali ekonomi-politis hak-hak industrial. Perkembangan kapitalisme industri di awal abad 19 menandakan perubahan drastis ekonomi-politik, terutama di negara-negara kapitalis di Eropa Barat dan Amerika Serikat.

Pengetatan disiplin dan pengintensifan jam kerja, minimnya upah, dan buruknya kondisi kerja di tingkatan pabrik, melahirkan perlawanan dari kalangan kelas pekerja.

Selanjutnya ada dua orang yang dianggap telah menyumbangkan gagasan untuk menghormati para pekerja, Peter McGuire dan Matthew Maguire, seorang pekerja mesin dari Paterson, New Jersey.

Sementara 1 Mei ditetapkan sebagai hari perjuangan kelas pekerja dunia pada Kongres 1886 oleh Federation of Organized Trades and Labor Unions, selain memberikan momen tuntutan delapan jam sehari, memberikan semangat baru perjuangan kelas pekerja yang mencapai titik masif di era tersebut. Tanggal 1 Mei dipilih karena pada 1884 Federation of Organized Trades and Labor Unions, yang terinspirasi oleh kesuksesan aksi buruh di Kanada 1872, menuntut delapan jam kerja di Amerika Serikat dan diberlakukan mulai 01 Mei 1886.

(Thety Metuak)

No More Posts Available.

No more pages to load.