Mantan Tentara yang Culik 6 Bocah Diringkus, Foto dan Video Penangkapannya Viral di FB

oleh -91 Dilihat
Pelaku AP, berhasil diamankan jajaran kepolisian dan TNI.

Sulawesi Tenggara, – Aksi penculikan dan pencabulan yang dilakukan oleh mantan anggota TNI sempat meresahkan warga Kendari Sulawesi Tenggara.

Pasalnya sudah 6 orang anak kisaran usia 8-11 tahun diculik dan dicabuli oleh pelaku yang berinisial AP.

Sempat kabur dan berhasil melarikan diri, pelaku AP akhirnya berhasil dibekuk kepolisian, Rabu (1/5/2019).

Detik-detik penangkapan dan foto pelaku AP banyak beredar di media sosial Facebook.

Satu di antaranya diunggah oleh akun Ferlin Peing, Rabu (1/5/2019).

Akun Facebook Ferlin Peing membagikan foto dan video penangkapan pelaku.

Di lokasi tersebut, berkumpul banyak warga yang berusaha untuk memukul dan menghakimi pelaku.

Beruntung, anggota TNI berhasil mengamankan pelaku dan menjauhkan pelaku dari amukan warga.

Dandim 1417 Kendari Letkol Fajar Lutfi Haris Wijaya membenarkan kabar penangkapan pelaku AP.

Dia sembunyi di bawah kolong rumah warga saat ditangkap, dan kami serahkan ke Denpom untuk penyelidikan lebih lanjut. Kami pastikan proses hukum, dan terima kasih kepada Kapolres Kendari yang ikut membantu penangkapan pelaku,” ungkap Fajar, Rabu (1/4/2019).

Detik-detik penangkapan AP, mantan anggota TNI yang culik dan cabuli 6 bocah SD.
Detik-detik penangkapan AP, mantan anggota TNI yang culik dan cabuli 6 bocah SD.

Lokasi persembunyian pelaku AP, mantan anggota TNI yang cabuli 6 bocah.

Lokasi persembunyian pelaku AP, mantan anggota TNI yang cabuli 6 bocah.
Lokasi persembunyian pelaku AP, mantan anggota TNI yang cabuli 6 bocah.

Pelaku AP saat diamankan, sempat dikerubungi dan hendak dihajar massa.

Pelaku AP saat diamankan, sempat dikerubungi dan hendak dihajar massa.
Pelaku AP saat diamankan, sempat dikerubungi dan hendak dihajar massa.

Dari kartu identitas pelaku yang berhasil diamankan kepolisian, pelaku merupakan mantan anggota TNI yang pernah bekerja di markas kesatuan Yonif 725 Woroagi.

Dandim 1417 Kendari, Letkol Cpn Lutvi Haris Wijaya membenarkan bahwa pelaku adalah mantan anggota TNI di kesatuannya namun sudah dipecat atau disersi.

Sebelum dipecat, pelaku AP adalah anggota TNI dengan pangkat Prada.

Aksi pelaku dilakukan selama 9 hari dari Sabtu (20/4/2019) sampai Senin (29/4/2019).

Pada hari ke sepuluh, aksi pelaku terbongkar oleh kepolisian saat sedang membawa salah seorang korbannya di sekitaran Hutan Nanga-Nanga, Kecamatan Baruga, Kota Kediri, Sulawesi Tenggara, Selasa (30/4/2019).

Awal terbongkarnya kasus tersebut bermula dari laporan penculikan anak yang diterima oleh kepolisian.

Setelah mendapatkan laporan tersebut, kepolisian langsung melakukan pencarian terhadap korban dan juga pelaku.

Diceritakan oleh AKBP Jemi, dengan unsur ketidaksengajaan, kepolisian sempat memergoki pelaku sedang membawa korban di sekitaran Hutan Nanga-Nanga.

Kami langsung bergerak, kami melaksanakan kegiatan patroli, kami melakukan patroli tidak sengaja bertemu dengan pelaku sehingga pada saat itu kami lakukan pengejaran dan si pelaku melarikan diri bersama si korban,” jelas AKBP Jemi.

Saat melakukan pengejaran, pelaku berhasil melarikan diri dengan bersembunyi di hutan.

Kemudian si pelaku belok menuju ke semak-semak yaitu di Hutan Nanga-Nanga, menjatuhkan diri dan pelaku langsung melarikan diri,” jelas AKBP Jemi.

Lokasi persembunyian pelaku di dalam hutan, menyebabkan kepolisian sulit untuk menemukan pelaku.

Mantan Tentara yang Culik 6 Bocah Diringkus, Foto dan Video Penangkapannya Viral di FB
Akun Facebook Ferlin Peing
Pelaku AP, berhasil diamankan jajaran kepolisian dan TNI

Kami langsung bergerak, kami melaksanakan kegiatan patroli, kami melakukan patroli tidak sengaja bertemu dengan pelaku sehingga pada saat itu kami lakukan pengejaran dan si pelaku melarikan diri bersama si korban,” jelas AKBP Jemi.

Kemudian si pelaku belok menuju ke semak-semak yaitu di Hutan Nanga-Nanga, menjatuhkan diri dan pelaku langsung melarikan diri,” jelas AKBP Jemi.

Lokasi persembunyian pelaku di dalam hutan, menyebabkan kepolisian sulit untuk menemukan pelaku.

Hutan Nanga-Nanga ini berbukit dan berlumpur sehingga itu menyebabkan kami kehilangan jejak karena pada saat kami bertemu dengan pelaku itu pada pukul 17:30 sehingga sangat dimungkinkan pelaku dengan cepat masuk ke dalam hutan,” kata AKBP Jemi.

Jemi menegaskan bahwa motif pelaku murni penculikan demi melakukan persetubuhan.

Motif dari pelaku yaitu menculik dan melakukan persetubuhan, di mana pelaku mendatangi sekolah-sekolah untuk menjemput dari pada korban,” jelas AKBP Jemi.

Saat itulah, pelaku membohongi korban sampai membuat korban mempercayainya.

Dan si pelaku mengaku sebagai utusan dari orang tua korban, sehingga langsung dibawa oleh si pelaku ke daerah yang sudah ditentukan oleh si pelaku yaitu di Hutan Nanga-Nanga,” kata AKBP Jemi.

Sumber/ TRIBUNKALTIM.CO

No More Posts Available.

No more pages to load.