Jakarta, – HASIL quick count (hitung cepat) Pemilu Legislatif 2019 yang dilakukan sejumlah lembaga survei memperlihatkan pergeseran peta kekuatan partai politik di Indonesia, khususnya parpol level menengah. Partai NasDem yang pada Pemilu 2014 berada pada urutan ke-9, dalam Pemilu 2019 menyodok ke posisi lima besar.
Berdasarkan hasil hitung cepat lembaga survei CSIS-Cyrus Network hingga pukul 19.50 WIB, kemarin, dengan data yang masuk sebesar 81,7%.
PDIP berada di urutan pertama dengan raihan suara 20,15%. Gerindra di posisi kedua dengan 12%, Golkar di tempat ketiga dengan 12,8%, selanjutnya PKB 9,8%, dan NasDem di posisi kelima dengan 8,3% suara.
Selanjutnya, PKS mendapat 8,2%, Demokrat 7,1%, PAN 6,4%, dan PPP 4,8%.
Sementara itu, partai yang raihan suaranya masih di bawah ambang batas parlemen sebesar 4%, yakni Perindo 2,8%, Berkarya 2,1%, PSI 1,9%, Hanura 1,6%, PBB 0,9%, Garuda 0,5%, serta PKPI 0,2%. Hasil serupa juga tampak dari survei Indikator Politik dan Indo Barometer (lihat grafik).
Harus diterima
Bendahara Umum Partai NasDem Ahmad M Ali mengatakan hasil pemilihan umum serentak tahun ini harus diterima dengan sukacita oleh semua pihak tanpa terkecuali.
Menurutnya, tidak ada kemenangan perseorangan dan tidak ada kemenangan kelompok dalam pemilu. “Yang menang hanya rakyat, karena rakyat yang berdaulat,” terang Ahmad seusai menyalurkan hak pilihnya di TPS 18 Kelurahan Tanamodindi, Kecamatan Mantikulore, Palu, Sulawesi Tengah, kemarin.
Dia menyebutkan siapa pun pendukung calon presiden dan wakil presiden termasuk partai politik harus menyambut pemilu dan keputusan KPU RI dengan cara sukacita. “Kita harus bergembira dengan pemilu serentak ini. Dan terpenting tetap jaga keamanan, jangan terprovokasi dengan hal-hal yang dapat merugikan diri sendiri dan bangsa,” ungkap Ahmad.
Ketua Fraksi NasDem DPR RI itu mengaku, sejauh ini proses pemilu di Sulawesi Tengah berjalan lancar.
Penyelenggara pemilu di tingkat TPS, lanjutnya, memberikan pelayanan yang baik serta ketersediaan surat suara dan logistik yang memadai di setiap TPS. Oleh karenanya, bila kelancaran itu terjadi di semua TPS, hasil pemilu yang baik dari sisi pelaksanaan.
Dirinya juga mengaku tidak menemukan atau melihat adanya kericuhan. “Isu-isu itu hanya terjadi di media sosial, tetapi di lapangan itu tidak terjadi. Saya kira apa yang terjadi di media sosial tidak perlu direspons,” tandasnya.
Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi dan istri, Shobibah Rohmah, menggunakan hak pilih di TPS 42 Rawajati Pancoran Kompleks DPR RI Kalibata, Jakarta Selatan.
Imam dan istri datang di lokasi tepat pukul 10.30 WIB, langsung mengikuti prosedur daftar antrean, dan setelah mendapat panggilan serta menerima kartu suara langsung menuju bilik suara.
Seusai menggunakan hak pilih, Menpora menyampaikan bahwa ini sebuah momentum untuk berdemokrasi dengan baik dalam menghadirkan pemimpin, yakni presiden dan wakil presiden serta wakil rakyat.
“Pemilu kali ini yang pertama kali berlangsung bersamaan antara pilpres dan pileg kita jadikan sebagai momentum untuk berdemokrasi dengan baik. Pilihan berbeda jangan membuat perpecahan, tetaplah bersatu penuh kedamaian,” terang Imam.
Khusus pemilih pemula yang sudah barang tentu berisi banyak anak muda harus bersemangat menyukseskan pesta demokrasi kali ini. “Bagi yang belum gunakan hak pilih, masih ada waktu segera datang ke TPS, jangan golput, kesempatan berpartisipasi menentukan masa depan bangsa,” ungkap Menpora.
Sumber/ Media Indonesia