Basuki Thahaja Purnama (BTP) Jelaskan soal Keributan Saat Mencoblos di Osaka

oleh -128 Dilihat
Basuki Thahaja Purnama.

-Keributan terjadi di TPS di Osaka, Jepang, saat mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Thahaja Purnama (BTP) menggunakan hak pilihnya Minggu (14/4/2019). BTP tampak ribut dengan seseorang dalam antrean  hendak mencoblos.

Dalam rekaman video yang beredar di media sosial, BTP tampak memprotes Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Osaka. BTP merasa gilirannya untuk mencoblos didahului seorang WNI yang belum terdaftar dalam Daftar Pemilih Tambahan (DPTb).

Tadi kan kesannya, walaupun saya di nomor 8, kalau ini duluan, kertas suara habis, hilang hak suara saya,” kata BTP seperti dalam video tersebut.

Menurut BTP, orang yang seharusnya dilayani lebih dahulu ialah warga yang terdaftar dalam DPTb. Setelah itu, warga yang belum terdaftar baru bisa mendapat giliran belakangan.

Pak. Saya terdaftar, Pak. Beda. Layanin yang punya ini dulu, baru mereka,” katanya.

BTP telah memindahkan hak pilihnya di Osaka sekitar 2 bulan lalu, sehingga punya hak mencoblos di sana dan didahulukan. Untuk itu, dia juga mempertanyakan potensi pemilih ganda

Kalau Anda pakai sistem seperti ini, bagaimana kalau ada orang besok pulang ke Jakarta dan menggunakan hak pilihnya di Jakarta atau tempat lain?”

BTP lalu menjelaskan keributan itu lantaran ada pemilih yang tidak terdata dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) atau Daftar Pemilih Tambahan (DPTb), namun memaksa untuk mencoblos duluan.

Mereka umumnya pelancong yang mencoblos bermodalkan paspor. Sementara WNI yang tinggal di Osaka maupun yang sudah terdata pindah mencoblos di Osaka, malah terancam tak bisa mencoblos karena surat suara habis untuk pelancong.

Saksi 02 memaksa bahwa yang di DPTb pun sama haknya dengan yang tidak terdaftar. Jadi artinya mereka yang antre dengan paspor tanpa terdaftar, bisa membuat kami yang terdaftar di DPT dan DPTb tidak bisa milih karena kehabisan kartu pilih,” kata BTP, Senin (15/4/2019).

WNI di luar negeri bisa menyalurkan suara melalui pos, drop box, atau langsung ke TPS seperti di Osaka itu. Meski pemungutan suara sudah lebih dulu, namun penghitungan akan tetap digelar serentak pada Rabu, 17 April 2019.

Sumber/ Kumparan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.