MANADO-Layanan BPJS Kesehatan di wilayah Sulawesi Utara (Sulut) dikritik Wakil Gubernur Sulut Drs Steven Kandouw.
“Saya sampai tidak hati mau menyampaikan. Tapi kondisi saat ini sudah terbilang ironis. BPJS Kesehatan terkesan kurang passion dengan kewajibannya,” sebut Kandouw.
Sejumlah Puskesmas, rumah sakit, bahkan fasilitas penunjang kesehatan, kata mantan Ketua DPRD Sulut ini, kini memiliki kendala keuangan.
“Karena banyak klaim pelayanan belum dituntaskan BPJS Kesehatan. Bahkan ada yang tertunggak kurun waktu 4-5 bulan,” ujarnya.
Kandouw mencontohkan, PMI masih menunggu pembayaran klaim yang nilainya sudah ratusan juta rupiah.
Begitu pula, banyak jenis obat tidak di-cover program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola oleh BPJS Kesehatan.
Di sisi lain, Deputi Direksi BPJS Kesehatan Wilayah Suluttenggomalut Anurman Huda mengakui, layanan BPJS Kesehatan terus ditingkatkan.
Apalagi cakupan peserta di Sulut telah universal health coverage (UHC). Yaitu lebih dari 95 persen total penduduk yang terdaftar.
“Soal klaim nanti saya cek lagi ke cabang,” ujarnya.
Sedangkan masalah obat yang tidak di-cover, tambahnya, BPJS Kesehatan tetap mengikuti regulasi sesuai Permenkes (Peraturan Menteri Kesehatan).
(harry)
Post Views: 150