ANEH-UNIK, – Ini Kelakuan oknum sopir taksi online (Taksol) yang beda pilihan capres. Penumpangnya dibuat nyasar terus, akhirnya menurunkan penumpang di jalan. Penumpang itu mengenakan atribut pendukung pasangan calon presiden nomor urut 01 Jokowi-Maruf Amin. Kejadian ini sempat menjadi Viral di media sosial.
Berdasarkan tulisan di tangkapan gambar tersebut, penumpang GrabCar yang merupakan alumni Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) Universitas Indonesia (UI) itu, menceritakan bahwa sejak awal pengemudi mengendarak mobil dengan lambat dan beberapa kali salah rute.
Kesal dengan situasi tersebut, apalagi dia harus buru-buru dan permintaannya lewat tol tak digubris pengemudi, akhirnya sang penumpang menyampaikan keluhan.
Akibatnya, si pengemudi yang bernama Anjar Mujiono ini malah berbalik marah terhadap penumpangnya.
Pengemudi juga sempat mengatakan bahwa dia tak akan jemput kalau saja tahu bahwa penumpangnya adalah pendukung pasangan calon presiden nomor urut 01. Penumpang pun disuruh keluar dari mobil oleh si pengemudi, dan diturunkan di tengah jalan.
Sepertinya, akun @iimiomwaka mengunggah tangkapan gambar cerita ini akibat kesal dengan kejadian tersebut.
“Astaga, kok driver @GrabID seperti ini? nggak profesional, tidak bisa menghargai perbedaan, usir pendukung @jokowi,” kata @iimiomwaka yang memiliki nama asli Iim Ibrahim tersebut, dalam kicauannya di Twitter.
Kicauannya ini mendapat tanggapan 228 balasan, 831 retweet, dan 511 like. Rata-rata tanggapan warganet atas unggahan cerita itu adalah ikut menyampaikan kekesalan mereka atas kelakuan sang pengemudi GrabCar.
Salah satunya adalah akun @elvira_widjaja yang mengingatkan jangan sampai kasus ini menimbulkan kericuhan bernuansa politik, cuma karena perbuatan pengemudi GrabCar yang tak patut.
Dia juga menyampaikan agar Grab sebagai perusahaan Malaysia harus mampu menunjukkan komitmen terhadap pelayanan dan kemanan konsumen, serta tak terlibat dalam urusan politik Indonesia dengan cara menindak tegas kejadian tersebut.
Pengamat transportasi dari Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata Semarang Djoko Setijowarno menyayangkan kejadian tersebut. Menurutnya, seharusnya urusan pilihan politik tak dibawa ke ranah pelayanan transportasi.
“Aplikator pun harus (bersikap) netral (dari politik),” kata Djoko, kepada media, Senin (25/2/019).
Dia pun setuju jika si pengemudi harus mendapatkan sanksi tegas dari Grab, akibat telah melakukan kesalahan fatal menurunkan penumpang hanya karena perbedaan pilihan politik.
Grab Indonesia melalui akun @GrabID, Minggu (24/2/2019), mengumumkan telah menonaktifkan mitra pengemudi yang bersangkutan dari platform mereka, untuk dilakukan klarifikasi lebih lanjut dan pelatihan ulang agar kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari.
Sumber/ Tribunjambi