ANEH-UNIK, -Pada 2013 lalu, seorang anak laki-laki di Cumbria, Inggris, lahir dengan ukuran otak hanya 2 persen dari otak bayi normal. Bocah ini bernama Noah Wall.
Dengan kondisi seperti itu, kedua orang tuanya, Shelly dan Rob, diminta oleh para dokter untuk bersiap dengan segala kemungkinan yang akan terjadi pada anaknya, termasuk kesempatan hidup lama. Ternyata, enam tahun kemudian, otak Noah tidak hanya tumbuh menuju ukuran normal, ia juga mulai belajar bicara, berhitung, hingga berjalan.
Shelly dan Rob bercerita, Noah sudah didiagnosis dengan spina bifida sejak di dalam rahim ibunya. Kelahiran dengan kondisi menyebabkan struktur otak dan sumsum tulang belakang tidak terbentuk normal. Hal ini dapat membahayakan saraf dan sumsum tulang belakang belakang bayi dan menyebabkan disabilitas.
Shelly mengaku, selama kehamilannya, dokter memberitahu bahwa anaknya akan mengalami kelumpuhan dari dada hingga ke ujung kaki. Dikhawatirkan spina bifida-nya begitu parah sehingga tidak mungkin menutup celah. Di dalam rahim, kista di otak Noah menghancurkan organ yang meninggalkan sebagian kecil otak di bagian depan kepalanya.
Noah kemudian lahir pada 6 Maret 2012, melalui bedah sesar karena kepalanya tumbuh begitu besar akibat hidrosefalus, suatu kondisi di mana volume cairan di dalam otak mengalami peningkatan dan memberikan tekanan pada tengkorak.
Setelah lahir, dokter melakukan operasi untuk menutup lubang di punggung Noah dan prosedur VP shunt atau ventrikuloperitoneal shunt di dalam kepalanya untuk mengalirkan cairan dari otaknya.
“Ini adalah subjek yang sangat emosional. Beberapa orang mengatakan Anda tidak dapat menumbuhkan otak. Sebagian orang berkata otaknya ada di sana, semua terjepit, jadi ketika (prosedur) shunt dilakukan, semua kembali ke tempat yang seharusnya – tapi jika otaknya sangat terjepit, ia (mungkin) sudah cacat mental,” cerita Rob, seperti dikutip Newsweek.
Bocah berusia 6 tahun itu sekarang tumbuh dengan kondisi yang semakin baik. Kini, fungsi otaknya telah meningkat hingga 80 persen. Ia berharap suatu saat nanti dapat berjalan, dan bahkan berselancar.

“Noah melakukannya dengan sangat baik, dia bisa menulis, tahu cara mengeja namanya, dan dia juga bisa melakukan percakapan dengan orang lain,” ujar Shelly.
Di situs pribadi soal kasus dan penggalangan dana Noah, Hugs for Noah, Shelly berharap kasus yang dialami anaknya akan meningkatkan kesadaran orang tua tentang pentingnya mengonsumsi asam folat selama kehamilan. Hal itu dapat mencegah kerusakan tulang belakang dan otak, seperti spinia bifida dan anencephaly.

Centers for Disease Control and Prevention juga menyarankan hal serupa. Di situs resminya, lembaga kesehatan AS itu berkata, perempuan yang sedang dalam masa kehamilan disarankan untuk rutin mengonsumsi sekitar 400 mikrogram asam folat per hari.
Kisah Noah ini dibagikan Shelly dan Rob dalam sebuah program televisi di Inggris bertajuk ‘Good Morning Britain‘.
Sumber/ Kumparan.com