MANADO-Panglima Kodam (Pangdam) XIII/Merdeka Mayjen TNI Tiopan Aritonang memberi perhatian khusus terkait peristiwa pemboman Gereja Katedral Our Lady of Mount Carmel, di Jolo, Provinsi Sulu, Filipina, 27 Januari 2019 lalu.
Sebanyak 209 prajurit TNI AD yang telah diberangkatkan ke wilayah perbatasan pada Rabu (6/2/2019) lalu, kata Aritonang, merupakan salah satu upaya menjaga NKRI dari masuknya orang-orang tanpa izin.
“Juga mengidentifikasi oknum-oknum tak bertanggung jawab diduga pelaku bom, yang hendak masuk ke Indonesia,” sebut jenderal bintang dua tersebut.
Kepada para prajurit TNI, Aritonang berpesan supaya melibatkan rakyat dalam operasi pengamanan pulau-pulau terluar di wilayah Sulawesi Utara.
“Baca dan cari informasi sebanyak mungkin dari rakyat, karena itu TNI harus manunggal bersama rakyat,” kata Pangdam.
Diketahui, peristiwa bom di Filipina bagian selatan tersebut, berhadapan langsung dengan wilayah Kodam XIII/Merdeka.
Setidaknya 20 orang tewas dan lebih dari 100 warga sipil dan aparat keamanan terluka.