I Wayan Dapet, Warga Badung Temukan Arca Naga Dan Taman Pemandian Saat Gali Tebing

oleh -192 Dilihat
Warga yang ikut penggalian arca berbentu naga di Badung, Bali.

BALI – Penemuan arca berbentuk naga oleh I Wayan Dapet, warga Banjar Mekar Sari, Desa Carangsari, Petang, Kabupaten Badung di Bali, sempat menghebohkan warga sekitar. Arca yang terkubur di belakang rumah I Wayan Dapet yang merupakan Pura Taman Beji (tempat pemandian) yang konon digunakan sebagai tempat melukat (pemandian air suci).

Arca berbentuk naga setinggi setengah meter baru muncul setelah dilakukan penggalian hanya satu meter. Tidak hanya arca berbentuk naga, di lokasi itu juga ditemukan dua kolam yang disebut telaga kembar.

Antara patung dan kolam saling berhubungan, lantaran saat kolam dibersihkan dan diisi udara, dari mulut naga keluar udara seperti semburan.

Menurut penuturan Wayan Dapet, sejak 20 hari lalu dia bersama keluarga membantu pengayah (tukang) melakukan bersih-bersih di areal tebing tanah miliknya. Namun temuan ini baru diketahui setelah ditemukan tebing untuk pelebaran senderan.

Tempat penggalian yang ditemukan Arca berbentuk naga setinggi hampir 1 meter di Badung, Bali.
Tempat penggalian yang ditemukan Arca berbentuk naga setinggi hampir 1 meter di Badung, Bali.

Sudah berumur bertahun-tahun tempat ini tertimbun longsor. Mulai 20 hari yang lalu kami bersih-bersih dan setelah digali kami menemukan tempat pancoran (tempat pemandian) dengan patung naga,” ujar Dapet.

Kata dia, selain patung dan areal pemandian. Juga ditemukan dua buah lontar. “Kalau lontar itu milik leluhur keluarga kami,” akunya.

Dia pun mengatakan bahwa kakeknya dulu pernah bercerita bahwa di tebing belakangnya ada yang disebut beji (pemandian) yang disebut Pura Taman Bagendra. “Menurut cerita, tempat ini dinamakan Pura Taman Beji Bagendra, entah karena apa pura ini tertutup longsoran. Dulu leluhur kami yang menjadi pemegang di beji ini,” jelasnya.

Temuan arca naga ini juga menarik perhatian warga lain, anggota warga lain yang terpilih dengan temuan tersebut.

Begitu menuruni tebing berundag sekitar 15 meter, sudah langsung terlihat ada batu padas dengan beberapa arca. Hingga saat ini pihaknya dan warga adat belum melaporkan temuan ini ke bagian arkeologi.

Sumber/ Merdeka.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.