Mengemis Raup Rp500 Ribu Sehari, Perempuan Ini Menyamar Jadi Nenek Tua

oleh -181 Dilihat
Dewi saat diamankan petugas Dinsos Maros karena tertangkap basah mengemis.

SULSEL — Seorang warga Sudiang, Makassar, Dewi (40) diamankan petugas Dinas Sosial Kabupaten Maros setelah mengemis di warung makan dan menyamar sebagai nenek tua.

Perempuan paruh baya ini pun sengaja berpenampilan laiknya wanita berumur 60-an tahun. Tidak hanya mengenakan pakaian layaknya wanita tua, saat berjalan ia pun membungkukkan badannya sambil berjalan terseok-seok agar bisa menarik rasa iba dari warga yang dimintainya uang.

Bahkan awalnya petugas Dinsos yang melihat secara kasat mata tidak menaruh curiga terhadap perempuan yang mengaku menghidupi lima orang anak ini. Alasannya karena penampilannya yang sangat meyakinkan.

Kepala Dinas Sosial Maros, Jamaluddin Nur, mengatakan, awalnya pihaknya tidak curiga dan menganggap wanita itu betul-betul nenek tua.

Namun saat diamankan, ternyata perempuan yang berlagak nenek 60 tahun itu ternyata masih sangat kuat. Hal ini terbukti saat ia meronta karena menolak untuk diamankan.

Jadi waktu meronta itulah, kita kaget karena kok ada nenek-nenek kekuatannya seperti orang yang masih muda. Saat dibuka sarungnya yang digunakan sebagai penutup kepala memang bukanlah nenek-nenek seperti yang ada dalam benak kami,” ungkapnya.

Bahkan kata Kamaluddin, saat diperiksa di dalam saku pengemis ini ditemukan uang Rp200 ribu dan satu telepon genggam.

Jadi dia mengaku sudah lama beroperasi di wilayah Maros, khususnya di warung kopi, rumah makan, dan mini market. Katanya sudah setahunan beroperasi di Maros,” bebernya.

Tidak hanya itu, kata Kamal, dalam sehari, biasanya ia mendapatkan uang sebesar Rp300 ribu sampai Rp500 ribu.

Diakui Kamal, petugasnya sudah lama memantaunya. Akan tetapi, dia selalu kabur saat petugas datang. “Penghasilannya itu lebih besar dari kita, karena sebulan itu bisa Rp7 juta,” singkatnya.

Lebih lanjut, kata dia, meski ibu ini memiliki anak yang tinggal di Maros dan telah berkeluarga, anaknya tidak tahu jika ibunya pergi mengemis. Apalagi kesehariannya ibu ini datang untuk menjaga cucunya di Maros.

Jadi kalau dari Makassar ia pamit mau jaga cucu. Kemudian sekitar pukul 11.00 Wita itu dia pamit lagi balik ke Makassar, tetapi ternyata pergi mengemis. Anaknya tidak ada yang tahu kerjanya begitu,” ungkapnya.

Kamal menambahkan, setelah menjalani pemeriksaan, pengemis ini pun dibuatkan surat perjanjian untuk tidak mengulangi perbuatannya.

Kita buatkan surat perjanjian di depan salah satu anaknya yang sudah berkeluarga dan juga telah bekerja agar dia tidak mengulangi perbuatannya lagi,” pungkasnya.

Sementara, Dewi mengaku terpaksa mengemis karena sudah tak lagi memiliki suami dan harus menghidupi lima orang anaknya.

Tak hanya menghidupi lima orang anaknya, dia juga mengaku harus membayar kontrakan sebesar Rp800 ribu setiap bulannya.

Selama menjalankan aksinya di Maros, ia sama sekali tidak pernah memberitahu anaknya jika ia pergi untuk mengemis.

(Sumber/ FAJARONLINE.CO.ID)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.