HIBURAN – Nasib memang tak ada yang bisa menebak. Deretan orang ini mungkin merasa sangat beruntung karena bisa mengharumkan nama bangsa. Dulunya mereka juga sangat dihormati lantaran prestasi dan jasanya. Namun, bagaimana dengan kabar mereka kini?
Seolah sudah terlupakan, kini tak ada lagi yang mengekspos mereka. Soal ekonomi, salah satu diantaranya bahkan pernah mengalami hidup susah sampai harus menggadaikan motor.
1. Norman Kamaru
Norman Kamaru sangat dikenal berkat aksi joget chaiya-chaiya. Berkat aksi jogetnya ini pula Norman kerap diundang ke berbagai acara televisi hingga membuatnya terlena. Norman memutuskan meninggalkan profesinya sebagai polisi demi menjadi artis. Sayangnya, karirnya di dunia hiburan tak bisa bertahan lama dan kini ia makin dilupakan.
2. Ken Ken
Ken Ken dulunya tenar sebagai Wiro Sableng. Dari hasilnya beradu akting ia berhasil memiliki rumah mewah hingga beberapa mobil. Namun sayang, ia hidup terlalu berfoya-foya hingga akhirnya jatuh miskin. Kini Ken Ken kembali ke kampung halamannya dan menekuni profesi sebagai petani.
3. Septi Saroinsong
Septi dulunya merupakan anggota DPRD Minahasa yang terkenal dengan keberaniannya menyuarakan aspirasi. Dulu dielukan oleh rakyat, kini Septi menghabiskan harinya untuk melestarikan lingkungan. Ia bahkan tak segan mengangkut sampah dari rumah-rumah warga dengan sukarela.
4. Gurnam Singh
Dari namanya Anda mungkin mengira jika dirinya merupakan warga India. Namun, sesungguhnya ia merupakan orang Indonesia asli. Gurnam pernah mengharumkan nama bangsa dengan memenangkan medaii emas di ajang ASEAN Games ke 4. Gurnah bahkan menerima hadiah berupa 20 ekor sapi serta 2 unit mobil dari Ir. Soekarno sebagai bentuk penghargaan.
Sayangnya, nasibnya berubah. Rumah yang ia dirikan terkena gusur. Medali yang ia peroleh bahkan dijual untuk menyambung hidup.
5. Tati Soemerah
Mantan pebulutangkis nasional ini pernah menyumbangkan piala Uber untuk Indonesia. Namun, setelah pensiun kehidupannya berubah drastis. Ia membuka rental Ps dan bekerja sebagai kasir demi bertahan hidup. Bukan hanya itu, Tati sempat menggadaikan motor vespanya karena terpepet kebutuhan.
Beruntung di tahun 2014 ia mendapat perhatian dari Komunitas Bulu Tangkis Indonesia. Ia mendapat bantuan berupa uang serta motor baru.
Sumber/Serumpi.com