DAMASKUS, – Sebuah bom bunuh diri dilaporkan meledak di kota kawasan utara Suriah yang berbatasan dengan Turki.
Observasi HAM untuk Suriah menyatakan, serangan bom bunuh diri itu terjadi dekat patroli koalisi yang dipimpin oleh Amerika Serikat (AS).
Dilaporkan AFP Rabu (16/1/2019), kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Dalam unggahan di media sosialnya, ISIS menyatakan anggotanya yang bernama Abu Yassin a;-Shami mengenakan rompi bom bunuh diri.
“Dia menyerang patroli koalisi Salib dan PKK yang murtad di dekat restoran Palace of Princes di kota Manbij,” demikian pernyataan ISIS.
Istilah “PKK murtad” merujuk kepada milisi Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG) yang selama ini menjadi tulang punggung AS melawan ISIS.
Observasi Suriah dan Dewan Militer Manbij dikutip Al Jazeera memberitakan, seorang tentara AS menjadi salah satu korban tewas dalam serangan tersebut.
Dalam pernyataan resminya melalui kicauan di Twitter, koalisi membenarkan ada personel militer AS yang menjadi korban tewas.
“Saat ini, kami menggali informasi dan bakal segera membagikan detil tambahan secepatnya,” demikian bunyi keterangan koalisi.
Selain satu prajurit AS tewas, serangan bom bunuh diri itu juga membunuh sembilan warga sipil dan lima anggota milisi yang didukung AS.
Kantor berita Anadolu memberitakan serdadu AS yang terluka segera diangkut dengan helikopter untuk dilarikan ke rumah sakit terdekat.
Serangan tersebut terjadi di tengah dimulainya proses penarikan pasukan AS dari Suriah buntut pengumuman Presiden Donald Trump pada Desember lalu.
Observasi mengatakan, bom bunuh diri itu merupakan serangan pertama yang menimpa koalisi dalam 10 bulan terakhir.
ISIS tidak lagi menguasai area Manbij, dan saat ini mempertahankan kantong pertahanan tersisa mereka dari gempuran Kurdi dan AS di timur Suriah.
Sumber: kompas