TOMOHON-Detik-detik akhir kegiatan Peleton Beranting Yudha Wastu Pramuka Jaya (YWPJ) pada puncak Hari Infanteri ke-70, Rabu (19/12/2018) subuh terasa sangat spesial di Kota Tomohon.
Usai beristirahat di Koramil 1302-06/Tomohon, tepatnya pukul 05.30 Wita, peleton beranting YWPJ terakhir ini diantar oleh para Perwira Kodam XIII/Merdeka menuju Mako Rindam.
Saat upacara penyerahan simbol YWPJ tersebut, Pangdam XIII/Merdeka Mayjen TNI Tiopan Aritonang menyempatkan minum air kelapa. Menurutnya, dengan meneguk air kelapa, dahaga dapat dihilangkan.
Menyampaikan sambutan Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri (Danpussenif), Pangdam berujar kembali soal satu catatan peristiwa penting yang menjadi tonggak sejarah infanteri.
Yaitu ketika menghadapi agresi Militer Belanda II Tanggal 19 Desember 1948. Di mana pada saat itu, Panglima Besar Jenderal Sudirman mengeluarkan perintah kilat Nomor 1/PB/D/1948 yang ditujukan kepada Angkatan Perang RI, untuk menjalankan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya yaitu perintah siasat Nomor 1/1948 Tanggal 12 Juni 1948.
Perintah itu untuk melawan musuh dengan melaksanakan Perang Rakyat Semesta. Di mana pasukan-pasukan yang hijrah melaksanakan aksi Wingate (Infiltrasi) dengan cara long mars kembali ke wilayah masing-masing.
Kemudian membentuk Wherekrise (Kantong-kantong kekuatan) sebagai titik-titik kuat pertempuran gerilya, yang merupakan taktik dan strategi prajurit infanteri untuk melanjutkan perjuangan mempertahankan kemerdekaan.
Fenomena tersebut menuntut kehadiran prajurit dan satuan-satuan infanteri yang berkualitas dan modern, memiliki mentalitas baja, serta berkarakter pejuang sebagai insan prajurit sejati bahwa tugas adalah kehormatan.
Tugas berat tapi mulia itulah karakter yang harus tetap terpelihara dan tertanam pada setiap dada prajurit infanteri di manapun berada. Dan bertugas dengan konsekuensi logis keberadaan satuan serta prajurit infanteri yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
“Tidak akan terlepas keberadaannya dengan lingkungan masyarakat. Di mana, prajurit infanteri kuat bersama rakyat merupakan cerminan jati dirinya sebagai Tentara Rakyat, Tentara Pejuang, Tentara Nasional, Tentara Profesional. Itulah prajurit infanteri bersama masyarakat serta komponen bangsa lainnya,” ujar Pangdam.
Sementara itu, Kapendam XIII/Merdeka Kolonel Kav Mohammad Jaelani menambahkan, usai upacara tersebut dilanjutkan penyerahan hadiah kepada pemenang Peleton Beranting YWPJ Tahun 2018.
*) Kategori Peleton Beranting
Terbaik I : Peleton Yonif 712
Terbaik II : Peleton Yonif 715
Terbaik III : Peleton Yonif 713
*) Kategori Peleton Pengantar Terbaik
Peleton Kompi Kavaleri Panser (Kikavser)
*) Kategori Satkowil Pendukung Terbaik
Koramil 1310-04/Dimembe
*) Kategori Pengantar Non TNI Terbaik
Pramuka Saka Wirakartika binaan Koramil 1309-04/Pineleng