MANADO — Pembentukan warga peduli AIDS hingga kelurahan menjadi upaya Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Manado memberikan informasi paling benar tentang HIV-AIDS.
Menurut Johny Wuisan selaku pengelola program KPA Manado, warga peduli AIDS akan membuat masyarakat sadar sehingga menghilangkan diskriminasi dan stigma buruk terhadap orang dengan HIV-AIDS (ODHA).
Lanjutnya, warga peduli AIDS akan mendukung strategi STOP oleh KPA. Terdiri dari Suluh dengan benar, Temukan pengidap sebanyak mungkin, Obati, dan Pertahankan ODHA untuk terus mengonsumsi obat anti retroviral virus (ARV).
Apalagi pemeriksaan HIV dan obat ARV ini bisa didapatkan secara gratis karwna disediakan Dinas Kesehatan.
Wuisan mengakui, saat ini jumlah warga Manado yang sudah terinfeksi sebanyak 1.031 orang. Kelompok swasta/wirasawasta menjadi yang terbanyak tertular diikuti ibu rumah tangga.
Sedangkan kelompok populasi khusus seperti pekerja seks komersial, LGBT, waria, dan pengguna narkoba suntik bisa dikendalikan KPA. “Ada juga peningkatan jumlah kelompok ini karena sudah semakin sadar untuk memeriksakan diri,” sebut Wuisan, usai penyuluhan di Markas Kodim 1309/Manado, Senin (3/12/2018) lalu.
Menurutnya, HIV-AIDS kini bukan lagi sebatas masalah kesehatan. Tapi sudah kompleks menjadi masalah sosial, ekonomi, maupun budaya.
“Kami memperkuat pembentukan warga peduli AIDS agar semua komponen baik itu TNI-Polri, ASN, bahkan masyarakat umum bisa bersama-sama menanggulangi masalah ini,” pungkas Wuisan.
(Harry)