JAKARTA — Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto memimpin langsung serah terima jabatan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) dari Jenderal TNI Mulyono kepada Jenderal TNI Andika Perkasa, di Mabesad Jakarta, Kamis (29/11/2018).
Dalam arahannya, Panglima TNI menekankan bahwa menghadapi tantangan tugas yang kompleks dan dinamis, TNI AD membutuhkan pimpinan yang kuat, profesional dan visioner.
Apalagi berdasarkan kekuatan sejarah dan rangkaian kelahiran Negara Kesatuan Republik Indonesia, TNI AD merupakan komponen besar bangsa.
“Pada setiap zaman, TNI Angkatan Darat selalu memegang peranan penting. Baik dalam konteks pertahanan keamanan, maupun pembangunan nasional secara umum,” urainya.
Dalam amanat tersebut, Panglima TNI juga menyampaikan, setiap periode kepemimpinan nasional sebagai bagian dari TNI, Angkatan Darat selalu memegang peran sentral dalam menghadapi dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara.
Hal itu, menurut Panglima, dikarenakan berbagai ancaman dan tantangan dari dalam dan luar negeri, telah membentuk TNI Angkatan Darat menjadi organisasi yang dinamis, modern dan adaptif.
“Kompleksitas tugas inilah yang mendasari kebutuhan TNI Angkatan Darat akan kepemimpinan yang kuat, profesional, dan visioner,” tegasnya.
Menurut Panglima TNI, untuk menjaga keberlanjutan program pembangunan TNI Angkatan Darat, dan ritme pencapaian tugas yang tinggi, dibutuhkan regenerasi kepemimpinan secara terencana dan terstruktur.
Model kepemimpinan integral, berdasarkan pada kerangka kerja, membangun perilaku positif individu anggota organisasi, serta
membangun kesadaran secara kolektif pada organisasi.
Dalam hal prinsip kepemimpinan regeneratif, mantan Kasau ini menjelaskannya sebagai model kepemimpinan untuk meredefinisi siapa diri kita dan meredesain apa yang akan dikerjakan.
“Dengan demikian akan selalu muncul proses perubahan yang berkelanjutan (sustainability), dalam gagasan maupun kinerja untuk mencapai tujuan organisasi,” tegasnya.
Dan akan lebih sempurna jika dipadukan dengan model kepemimpinan transformasional. Yaitu seorang pemimpin yang bekerja sama dalam suatu tim, mengidentifikasi kebutuhan akan perubahan, dan menyusun suatu visi sebagai panduan untuk pencapaian di masa depan.
Panglima TNI berharap, perubahan pimpinan di tubuh TNI Angkatan Darat dapat menjadi angin segar dan optimisme baru untuk mewujudkan postur TNI Angkatan Darat yang profesional, modern, dan berkomitmen global.
Menurut Panglima TNI, tahun 2019 adalah tahun yang sangat krusial. Tidak hanya dalam konteks pentahapan pembangunan nasional 2020-2024, namun juga dalam konteks kepemimpinan nasional.
“Pegang teguh netralitas TNI dan tidak memihak pada kontestan manapun. Netralitas TNI adalah formulasi terbaik. Posisi TNI dalam kontestasi pemilihan umum, agar pesta demokrasi dapat berjalan dengan jujur, adil, dan berkualitas,” ucapnya.
Di akhir amanatnya, Panglima TNI mengucapkan terima kasih kepada Jenderal TNI Mulyono atas kinerja dan dedikasinya selama menjabat sebagai Kasad.
“Kepemimpinan jenderal telah memberikan inspirasi dan suri tauladan kepada seluruh prajurit. Khususnya dalam menjaga profesionalisme, stabilitas dan soliditas organisasi,” tuturnya.
Kemudian, kepada Jenderal TNI Andika Perkasa, Panglima TNI mengucapkan selamat atas kepercayaan negara untuk mengemban tugas jabatan sebagai Kasad yang baru.
“Dengan kemampuan dan kapasitas yang sudah teruji, jenderal akan mampu memimpin dan membawa TNI Angkatan Darat menjadi organisasi yang hebat, dengan prajurit matra darat yang profesional dan solid,” pungkasnya.
(Harry)