Koreografi peserta dari Kodam XIII/Merdeka di Jembatan Soekarno Manado.
MANADO-Kodam XIII/Merdeka menggerakan 34.212 orang saat pemecahan rekor MURI Tari Gemu Famire, Selasa (4/9/2018) pukul 07.00 Wita.
Momen memperingati HUT ke-73 TNI tersebut, disyukuri Pangdam XIII/Merdeka Mayor Jenderal TNI Tiopan Aritonang. Karena mendapat dukungan penuh 14.700 masyarakat Sulawesi Utara, 7.500 warga Gorontalo, dan 12.012 peserta dari Sulawesi Tengah.
Dikatakan Aritonang, upaya pemecahan rekor MURI Tari Gemu Famire ini adalah perwujudan kemanunggalan TNI dengan rakyat.
“Keberhasilan meraih rekor MURI tersebut pun menunjukkan bahwa TNI dapat eksis, karena rakyat Indonesia mendukungnya,” imbuh jenderal bintang dua di pundak tersebut.
Belasan ribu peserta memadati lokasi mulai dari depan Polresta Manado hingga wilayah Tuminting.
Bersama-sama dengan seluruh komponen Bangsa Indonesia di seluruh pelosok Nusantara, kita semua mampu memecahkan Rekor MURI.
Yaitu menari secara massal tarian kreasi tradisional dari Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur. Sambil mengikuti irama lagu yang juga ciptaan Pemuda Maumere ‘Gemu Famire’.
Di HUT ke-73 ini, harap Aritonang, semoga TNI tetap dekat dengan rakyat. Dan tetap manunggal dengan rakyat.
Diketahui, selain rekor MURI Tari Gemu Famire, khusus pelaksanaan di Jembatan Soekarno Manado, dinilai oleh masyarakat mampu memecahkan rekor gelar sound system terpanjang di kota ini.
Karena sound system yang disediakan dijejer dari depan Polresta Manado hingga ke wilayah Tuminting.(*)
