Kampus Terbaik Jepang Latih Bidan-Perawat se-Sulut, Mahir Resusitasi Bayi Baru Lahir dengan Asfiksia

oleh -315 Dilihat
Kadis Kesehatan Sulut dr Debie Kalalo MSc PH (keempat kiri), Kabid Kesmas dr Rima Lolong MKes (ketiga kanan), Kasie Gizi dan Kesga dr Arista Wowor (paling kanan) bersama para pemateri dari St Luke's International University Japan.

MANADO-Sister Program dan Sister Hospital antara Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dengan St Luke’s International University Japan, langsung ditindaklanjuti kedua belah pihak.

Melalui pelatihan peningkatan kapasitas tenaga kesehatan dalam resusitasi jantung dan paru-paru pada bayi baru lahir, di Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Manado, Selasa (4/9/2018).

Para pemateri di antaranya, Mika Kato BSN RN CNM, Hitomi Suzuki BSN RN MW PHN, dan Kimiko Inaoka RN MSN. Diikuti bidan serta perawat dari 15 kabupaten/kota se-Sulut.

Rangkaian kunjungan Kadis Kesehatan Sulut dan tim di St Luke's International University Japan beberapa waktu lalu.
Rangkaian kunjungan Kadis Kesehatan Sulut dan tim di St Luke’s International University Japan beberapa waktu lalu.

Kepala Dinas Kesehatan Sulut dr Debie KR Kalalo MSc PH mengharapkan, para perawat dan bidan di Puskesmas maupun rumah sakit (RS) dapat memanfaatkan pelatihan dari salah satu kampus terbaik di Jepang tersebut.

Sehingga sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan, para perawat maupun bidan memiliki pengetahuan dan keterampilan memadai. Supaya mahir melakukan upaya-upaya yang aman dan efektif, dalam mengatasi asfiksia sebagai penyebab kematian pada bayi baru lahir.

Suasana pelatihan tindakan resusitasi menggunakan boneka.
Suasana pelatihan tindakan resusitasi menggunakan boneka.

Tentunya lewat pelayanan antenatal berkualitas, asuhan persalinan normal/dasar, dan pelayanan kesehatan neonatal oleh tenaga kesehatan terlatih.

“Sebab untuk menurunkan kematian neonatal karena asfiksia, persalinan harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang punya kemampuan,” ujar Kalalo.

Kadis Kesehatan Sulut dr Debie Kalalo MSc PH (paling kiri) melihat langsung peralatan terbaru yang dibawa oleh tim St Luke's International University Japan.
Kadis Kesehatan Sulut dr Debie Kalalo MSc PH (paling kiri) melihat langsung peralatan terbaru yang dibawa oleh tim St Luke’s International University Japan.

Apalagi dalam mengambil keputusan melakukan resusitasi, menyiapkan resusitasi, tindakan resusitasi, dan pencegahan infeksi.(*)

No More Posts Available.

No more pages to load.