MANADO-Sister Program dan Sister Hospital antara Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dengan St Luke’s International University Japan, langsung ditindaklanjuti kedua belah pihak.
Melalui pelatihan peningkatan kapasitas tenaga kesehatan dalam resusitasi jantung dan paru-paru pada bayi baru lahir, di Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Manado, Selasa (4/9/2018).
Para pemateri di antaranya, Mika Kato BSN RN CNM, Hitomi Suzuki BSN RN MW PHN, dan Kimiko Inaoka RN MSN. Diikuti bidan serta perawat dari 15 kabupaten/kota se-Sulut.

Kepala Dinas Kesehatan Sulut dr Debie KR Kalalo MSc PH mengharapkan, para perawat dan bidan di Puskesmas maupun rumah sakit (RS) dapat memanfaatkan pelatihan dari salah satu kampus terbaik di Jepang tersebut.
Sehingga sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan, para perawat maupun bidan memiliki pengetahuan dan keterampilan memadai. Supaya mahir melakukan upaya-upaya yang aman dan efektif, dalam mengatasi asfiksia sebagai penyebab kematian pada bayi baru lahir.

Tentunya lewat pelayanan antenatal berkualitas, asuhan persalinan normal/dasar, dan pelayanan kesehatan neonatal oleh tenaga kesehatan terlatih.
“Sebab untuk menurunkan kematian neonatal karena asfiksia, persalinan harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang punya kemampuan,” ujar Kalalo.

Apalagi dalam mengambil keputusan melakukan resusitasi, menyiapkan resusitasi, tindakan resusitasi, dan pencegahan infeksi.(*)