MANADO – Pangdam XIII/Merdeka Mayjen TNI Tiopan Aritonang menerima kunjungan siswa Sesko TNI bersama Dansesko Letjen TNI (Mar) RM Trusono SMn, Senin (3/9/2018).
Aritonang bersyukur dapat menerima kunjungan peserta Kuliah Kerja Dalam Negeri (KKDN) Pasis Dikreg XLV (ke-45) Sesko TNI Tahun 2018 ini, dengan sehat wal’afiat.
Aritonang berharap, para peserta dapat memperoleh data yang diinginkan di Komando Kewilayahan TNI ini, yang bertanggung jawab terhadap pertahanan wilayah darat Provinsi Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Sulawesi Tengah.
“Sebagai bahan pembelajaran sesuai kurikulum pendidikan yang telah ditentukan,” ucapnya.
Di masa damai ini, sebagai salah satu Kotama Ops TNI, Kodam XIII/Merdeka mengemban tugas berbagai operasi militer selain perang (OMSP).
Antara lain, operasi pengamanan wilayah perbatasan darat Indonesia–Timor Leste di Provinsi Nusa Tenggara Barat oleh Satgaspamtas Yonif 715/Motuliato, operasi pengamanan pulau-pulau terluar oleh Satgaspam Yonif 713/Satyatama di perbatasan Indonesia-Filipina.
Kemudian, operasi pengamanan daerah rawan di Maluku dan Maluku Utara oleh Satgaspam Yonif 711/Raksatama, serta Satgas BKO Operasi Tinombala Polri di Poso oleh Yonif 714/Sintuwu Maroso. Ada juga Pasukan Perdamaian PBB di negara Republik Afrika Tengah, yakni Satgas Kompi Zeni TNI Kontingen Garuda XXXVII (ke-37).
Untuk menjalankan tugas-tugas kewilayahan, Kodam XIII/Merdeka memiliki 2 satuan teritorial. Korem 131/ Santiago di wilayah Sulawesi Utara dan Gorontalo membawahi 7 Kodim. Masing-masing, Manado, Bitung, Minahasa, Bolaang Mongondow, dan Gorontalo, serta Sangihe-Sitaro dan Talaud di perbatasan Indonesia–Filipina).
Kedua, Korem 132/Tadulako untuk wilayah Sulawesi Tengah yang mem- bawahi 5 Kodim. Terdiri dari Buol-Tolitoli, Donggala, Poso, Luwuk-Banggai dan Morowali.
Dalam waktu dekat ini, akan diresmikan Korem 133/Nani Wartabone dan Kodim Pohuwato di Provinsi Gorontalo, guna memendekkan rentang kendali komando satuan-satuan kewilayahan agar lebih efektif dan efisien. Sementara Kodim Gorontalo Utara masih dalam tahap pembangunan.
Untuk satuan tempur, ucap Aritonang, akan segera dibentuk satu batalyon infanteri baru di bawah kendali Korem 131/Santiago. Nantinya akan ditempatkan di daerah perbatasan, yakni di Kepulauan Sangihe, Talaud dan Sitaro.
Semua upaya peningkatan kemampuan dan gelar kekuatan ini, tidak lain dan tidak bukan adalah untuk menjamin kapabilitas Kodam XIII/Merdeka dalam menjalankan tugas pokoknya.
Wilayah Kodam XIII/Merdeka ini pun sangat strategis. Di Utara, kita berbatasan dengan perairan internasional dan negara tetangga Filipina. Yang sampai saat ini masih bergolak karena aktivitas kelompok radikal Abu Sayyaf dan ISIS Asia Tenggara.
Sementara di bagian Selatan masih ada sisa-sisa Kelompok Radikal Santoso di daerah Poso dan sekitarnya. Yang juga berafiliasi dengan ISIS Asia Tenggara.
Selain itu, keberadaan wilayah ini juga diapit oleh 2 Alur Laut Kepulauan Indonesia yang menjadi lalu lintas internasional. Yakni ALKI II di sebelah Barat dan ALKI III di sebelah Timur. Tentunya memiliki potensi ancamannya masing-masing.
“Namun patut disyukuri, berkat sinergitas dengan aparat negara lainnya, khususnya Pemerintah Daerah, Polri, serta komponen masyarakat lainnya. Sehingga wilayah kerja Kodam XIII/Merdeka sampai saat ini Puji Tuhan masih kondusif, aman dan terkendali,” pungkas Aritonang.
(Harry)