MANADO-Sejumlah warga Sulawesi Utara di Kota Manado merespon ajakan Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) dan Wartawan Peduli Bencana (Wapena) Sulawesi Utara. Dengan ikut peduli terhadap korban bencana gempa bumi di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Dukungan tersebut diwujudkan lewat sumbangan dana yang digalang dua organisasi tersebut, saat aksi kemanusiaan di depan Megamall Manado, Senin (6/8/2018) sore.
Ketua IJTI Sulut Amanda Komaling mengatakan, gerakan kemanusiaan bersama bertajuk #PRAYFORNTB ini untuk mengajak warga Sulut dan seluruh perusahaan. Untuk ikut prihatin dan mendukung secara moril kepada saudara sebangsa dan se-tanah air kita di NTB.
Komaling juga menyatakan, gerakan kemanusiaan bersama ini sekaligus membuka Posko IJTI Sulut Peduli Korban Bencana NTB. Berlokasi di kantor IJTI Sulut di Jalan Korengkeng Nomor 1, Kecamatan Wenang, Kota Manado.
“Terbuka untuk siapapun yang ingin ikut berpartisipasi. Dan akan kami salurkan ke IJTI NTB dengan sepengetahuan pengurus IJTI Pusat maupun Dewan Pers,” ujar pimpinan Metro TV wilayah Sulut tersebut.
Lanjutnya, data resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pusat pada pukul 17.00 Wita, telah ada 91 korban meninggal dunia.
Dan korban terbanyak berada di wilayah Lombok Timur, Lombok Utara, dan Kota Mataram. Termasuk meluluhlantakan sejumlah infrastruktur di provinsi tersebut.
Hal yang ikut menggugah pengurus IJTI, ungkap Komaling, karena orang-orang yang berprofesi sebagai relawan, dokter, perawat, TNI-Polri, jurnalis dan pelaku profesi mulia lain, tetap menjalankan tugasnya. Meski mereka juga ikut menjadi korban bencana gempa bumi.
Terpantau, gerakan kemanusiaan bersama #PRAYFORNTB itu diikuti para jurnalis televisi di Sulawesi Utara. Di antaranya, Metro TV, Kompas TV, TVRI, INews TV, TVOne, Kawanua TV, SCTV, serta beberapa jurnalis dari media online nasional dan lokal.
Informasi diperoleh, bencana gempa bumi di NTB pada Minggu (5/8/2018) pukul 18.46 WIB, berkekuatan 7.0 SR.
(Harry)