Korem 131/Santiago Larang Keras Prajurit dan PNS TNI Pakai-Edar Narkoba

oleh -230 Dilihat
Proses pemeriksaan urine oleh tim BNN Sulut di Aula Santiago Makorem 131/Santiago.

MANADO– Sebanyak 125 prajurit dan PNS Korem 131/Santiago mengikuti tes urine oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) Sulut, Rabu (28/3/2018). Hasil pemeriksaan tim BNN Sulut yang dipimpin Kabid Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat (P2M) Sam Repy Amk, menyatakan seluruhnya bebas narkoba (negatif).

Kasi Intel Korem 131/Santiago Kolonel Arm Soegeng Riadi SIP menerangkan, ini adalah bentuk TNI AD mendukung upaya pemberantasan penyalahgunaan Narkoba. “Prajurit maupun PNS TNI dilarang keras menyentuh Narkoba, apalagi menjadi pengedar,” sebut Soegeng.

Berbagai perintah dan santiaji oleh Komando Atas dan para komandan satuan juga telah sering disampaikan. Secara tertulis melalui surat telegram maupun secara lisan pada jam komandan dan apel.

Para prajurit usai mengikuti penyuluhan dan tes urine.
Para prajurit usai mengikuti penyuluhan dan tes urine.

“Sejumlah contoh tindakan hukum, disiplin, maupun administrasi telah sering disaksikan langsung oleh seluruh prajurit dan PNS TNI. Bahkan sampai hukuman terberat yakni dipecat dengan tidak hormat dari dinas TNI,” ucapnya.

Lanjut Soegeng, era keterbukaan dan kemajuan teknologi yang sangat pesat akhir-akhir ini, bagaikan telah membuka Kotak Pandora dunia hitam Narkoba. Berbagai informasi tentang cara memperoleh dan menikmatinya begitu mudahnya diakses oleh siapa saja. Termasuk di dalamnya Prajurit dan PNS TNI maupun keluarganya.

Bahkan dilakukan secara sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan. Jika tanpa dibentengi iman dan taqwa yang kuat serta pengetahuan menyeluruh tentang dampak buruk dari persentuhan dengan Narkoba, para Prajurit dan PNS maupun keluarga akan mudah tergoda mencoba dan menjadi kecanduan.

Kasi Intel Korem 131/Santiago Kolonel Arm Soegeng Riadi SIP (kanan) membawakan sambutan.
Kasi Intel Korem 131/Santiago Kolonel Arm Soegeng Riadi SIP (kanan) membawakan sambutan.

Kalau sudah demikian, sangat sulit untuk memperbaikinya. Cukup banyak contoh para pecandu Narkoba yang dirujuk ke berbagai panti rehabilitasi oleh para keluarganya. Namun hanya sedikit yang benar-benar sembuh dari ketergantungan terhadap Narkoba.

Fakta menunjukkan, sebagian besar dari mereka cenderung kembali terlibat dalam dunia hitam Narkoba. Apalagi jika keluarga atau masyarakat di lingkungan sekitarnya tidak intensif membantu, agar dapat diterima kembali di lingkungan mereka.

“Karena itu, kiranya kita semua dapat belajar dari pepatah lama orang-orang bijak. Lebih baik mencegah daripada mengobati,” pungkasnya.

Kepala Penerangan Korem 131/Santiago Mayor Inf Fathan Ali menyebut, penyuluhan bahaya Narkoba dan tes urine kali ini, adalah kerja sama Korem 131/Santiago, BNN Sulut, dan Rumkit Kesdam XIII/Merdeka. “Kegiatan seperti ini akan dilaksanakan setiap triwulan, sesuai ketersediaan peralatan dari BNN Sulut,” tutup Fathan.

(Harry)

No More Posts Available.

No more pages to load.