Ciptakan Keluarga Bahagia, Berkualitas, dan Sejahtera

oleh -170 Dilihat
Olly Dondokambey memukul tetengkoren saat membuka Rakorda Program KKBPK 2018 Provinsi Sulut. Didampingi dr Sigit Priohutomo MPH (ketiga kiri), Ir Rita Maya Dondokambey-Tamuntuan (kedua kiri), Ketua DPRD Sulut Andrei Angouw (paling kiri), Drs Kushindarwito MAP (kedua kanan), dan Dra Theodora Pandjaitan MSc (paling kanan).

MANADO-Jumlah penduduk Sulawesi Utara mencapai 2,46 juta jiwa hingga akhir 2017 (Data Badan Pusat Statistik), Gubernur Olly Dondokambey menekankan perlu adanya pengaturan, pengendalian, dan upaya pembangunan kependudukan, melalui berbagai program dan kebijakan strategis.

“Kuantitas dan kualitas penduduk adalah dua dimensi utama kependudukan yang tidak dapat dipisahkan. Setiap penduduk tentu berharap memiliki kehidupan berkualitas, apalagi laju pertumbuhan penduduk setiap tahun mengalami peningkatan,” sebut Olly, pada Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Program Kependudukan, Keluarga Berencana, dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) Provinsi Sulut Tahun 2018, di Hotel Sintesa Peninsula Manado, Rabu (14/3/2018) pagi.

Olly juga menyatakan komitmen Pemprov Sulut untuk optimalisasi program dan kebijakan kependudukan berkaitan ketersediaan sarana kesehatan, pendidikan, pangan, dan energi. Sebagai upaya memperjuangkan keluarga bahagia, berkualitas, dan sejahtera.

(Dari kiri) Andrei Angouw, Dra Theodora Pandjaitan MSc, Ir Rita Maya Dondokambey-Tamuntuan, Olly Dondokambey SE, dr Sigit Priohutomo MPH, dan Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Sulut Maria Dondokambey AmdKeb MKes, menekan tombol pencanangan Gerakan Sulut Hebat Melalui 20.000 KB MKJP.
(Dari kiri) Andrei Angouw, Dra Theodora Pandjaitan MSc, Ir Rita Maya Dondokambey-Tamuntuan, Olly Dondokambey SE, dr Sigit Priohutomo MPH, dan Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Sulut Maria Dondokambey AmdKeb MKes, menekan tombol pencanangan Gerakan Sulut Hebat Melalui 20.000 KB MKJP.

“Program-program ini pasti berhasil jika semua pihak ikut bekerja sama didukung stakeholder dan mitra kerja terkait,” ujarnya.

Plt Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Republik Indonesia Sigit Priohutomo MPH menuturkan, tugas pokok dan fungsi BKKBN adalah membangun manusia.

“Kampung KB menjadi kafetaria untuk melayani kebutuhan masyarakat dalam membangun dan merencanakan keluarga, karena setiap individu berbeda kebutuhannya,” imbuh Sigit.

Diutarakannya, pencapaian sasaran Pembangunan Kependudukan dan Keluarga Berencana telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019. Di antaranya, menurunkan angka kelahiran total (total fertility rate) dari 2,6 menjadi 2,28 anak per wanita, meningkatkan pemakaian alat atau obat kontrasepsi (contraceptive prevalence rate) dari 61,9% menjadi 66,0%, dan menurunkan kebutuhan ber-KB yang tidak terlayani (unmet need) dari 11, 4% jadi 9,91% pada 2019.

Sigit optimis, melalui Rakorda yang mengintegrasikan seluruh sektor pembangunan di daerah, seluruh target tersebut dapat tercapai.

Peninjauan stand Kampung KB.
Peninjauan stand Kampung KB.

Rakorda kali ini, turut dicanangkan Gerakan Sulut Hebat Melalui 20.000 KB MKJP (Metode Kontrasepsi Jangka Panjang), dan peninjauan stand Kampung KB. Juga penandatanganan kerja sama antara BKKBN dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Sulut, dan BPJS Kesehatan Kedeputian Wilayah Suluttenggomalut, dipandu Kepala Perwakilan BKKBN Sulut Dra Theodora Pandjaitan MSc.

Rakorda dihadiri Ketua Tim Penggerak PKK Sulut Ir Rita Maya Dondokambey-Tamuntuan, Direktur Pemberdayaan Ekonomi Keluarga BKKBN RI Drs Kushindarwito MAP, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sulut, Ketua TP PKK kabupaten/kota se-Sulut, para pimpinan Perangkat Daerah Pemprov Sulut, pimpinan SKPD kabupaten/kota, mitra kerja BKKBN, dan sejumlah undangan.

(Harry)

No More Posts Available.

No more pages to load.