Pangdam Merdeka Resmikan Operasi Gaktib dan Yustisi 2018

oleh -321 Dilihat
Para pimpinan TNI-Polri dan SKPD di Sulut menyatakan komitmen untuk mendukung pelaksanaan operasi ini. (Sumber foto: Penerangan Kodam XIII/Merdeka)

MANADO- Operasi Gaktib dan Yustisi tahun 2018 resmi dimulai. Kamis (1/2/2018) pagi, Pangdam XIII/Merdeka Mayjen TNI Ganip Warsito SE MM memimpin upacara pembukaan gelar operasi tersebut di Lapangan Makodam XIII/Merdeka. Diikuti pasukan TNI AD, AU, AL, Polri, ASN Kementerian Pertahanan, Dinas Perhubungan, serta Satpol PP wilayah Manado.

Hadir pada upacara tersebut, Kapolda Sulut Irjen Pol Bambang Waskito, Danlantamal VIII Laksma TNI Ahmadi Heri Purwono SE MM, Danrem 131/Santiago Brigjen TNI Joseph Robert Giri, Kasdam XIII/Merdeka Brigjen TNI Fajar Setyawan SIP, Kepala BIN Daerah (Kabinda) Sulut Laksma TNI Heri Jamhari, Kepala BNN Sulut Brigjen Polisi Drs Charles H Ngili MH, Danlanud Sri Kolonel Nav Insan Nanjaya, S.H, serta para pejabat di jajaran Kodam XIII/Merdeka dan Korem 131/Santiago.

Pangdam Merdeka Mayjen TNI Ganip Warsito memasang tanda operasi kepada perwakilan polisi militer dari masing-masing angkatan.
Pangdam Merdeka Mayjen TNI Ganip Warsito memasang tanda operasi kepada perwakilan polisi militer dari masing-masing angkatan.

Panglima TNI dalam amanat yang disampaikan Pangdam Merdeka, gelar Operasi Gaktib dan Yustisi ini sebagai komitmen polisi militer untuk meningkatkan disiplin, ketaatan hukum, dedikasi, dan loyalitas prajurit, dalam rangka menjaga netralitas untuk mendukung tugas pokok TNI.

Lanjut Pangdam, sasaran penyelenggaraan Operasi Gaktib dan Yustisi ini yaitu prajurit TNI dan PNS TNI. Supaya lebih disiplin dan meningkatkan kepatuhan hukum, serta mengeliminir dan meniadakan pelanggaran disiplin maupun hukum di lingkungan TNI.

Pangdam Merdeka Mayjen TNI Ganip Warsito memeriksa pasukan.
Pangdam Merdeka Mayjen TNI Ganip Warsito memeriksa pasukan.

“Ini menunjang pencapaian tugas TNI secara berdaya dan berhasil guna,” tutur Pangdam.

Kata Pangdam, Panglima TNI berharap adanya persamaan persepsi antara prajurit polisi militer dengan aparat penegak hukum lain khususnya Propam atau Provost. “Saat pelaksanaan operasi diharapkan tercipta sinergitas dan soliditas untuk mencegah terjadinya gesekan antara prajurit TNI, Polri, dan masyarakat yang dapat menurunkan citra TNI,” pungkas Pangdam.

(Harry)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.