MANADO— Memasuki awal tahun 2018, Kota Manado masih menghadapi musim penghujan. Warga Manado diimbau untuk lebih waspada dan mulai mengantisipasi dari kemungkinan akan terjadinya ancaman banjir, tanah longsor dan bahkan pohon tumbang.
Hal tersebut dikatakan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Manado Yohanis B Waworuntu SE MSi saat ditemui sulutaktual.com di Kantor Wali Kota Manado beberapa waktu lalu.
“Saya mengimbau warga untuk lebih berhati hati dan waspada akan perubahan musim ini. Disamping ancaman banjir dan tanah longsor, ancaman pohon tumbang pun perlu diwaspadai,” ujar Waworuntu membuka percakapan.
Menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Yohanis Waworuntu, pihaknya intens memantau keberadan pohon-pohon peneduh yang tersebar di Kota Manado.
“Berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya, angin kencang sering menyebabkan pohon peneduh di tepi jalan bertumbangan. Hal tersebut yang akan diantisipasi DLH Manado, sebelum jatuh korban. Dan saat ini tim DLH melakukan pemangkasan pohon yang dianggap membahayakan warga. Ada yang hanya dipangkas rantingnya, namun yang sudah kering dibabat agar tidak menimbulkan bencana nantinya,” tukas mantan Kadiskominfo ini.
Untuk itu sambungnya, saat ini tim DLH telah dilengkapi mobil tangga yang memudahkan personel untuk melakukan pemangkasan.
“Pengadaan mobil sejak tahun lalu, namun karena kelengkapan dokumen belum selesai sehingga baru akan dioperasikan mulai awal tahun ini. Nantinya, dengan mobil ini, pohon-pohon di Manado tidak hanya ditebang begitu saja tapi akan ditata supaya kelihatan bagus serta memberi ruang terhadap udara agar tidak mudah roboh,” beber Waworuntu.
Untuk diketahui, bahwa mobil tangga bermerek Grace milik DLH ini memiliki banyak keunggulan. Selain bisa mencapai ketinggian belasan meter, mampu juga berputar 360 derajat. Sehingga untuk pemangkasan akan lebih cepat, efisien dan lebih aman.
(Budi)