SULUT – Forum Komunikasi Studi Mahasiswa Kekaryaan (Fokusmaker) secara tegas menolak adanya simbol simbol Papua Merdeka di Sulut. Hal ini dituangkan dalam aksi unjuk rasa yang digelar secara damai, Sabtu (2/12/2017) siang.
Hal ini jelas terlihat saat peserta aksi membentangkan spanduk bertuliskan “Menolak simbol simbol Papua Merdeka di Provinsi Sulawesi Utara”. Puluhan peserta aksi memulai orasi mereka di Monumen Patung Wolter Mongonsidi Manado dan dilanjutkan berjalan menuju Manado Town Square (Mantos) 3.
Secara umum mereka menyampaikan beberapa tuntutan yang disampaikan dalam selebaran yang dibagikan kepada masyarakat, diantaranya:
- Menolak keberadaan Aktivis gerakan mahasiswa papua merdeka disulut.
- Menuntut Pemerintah Untuk lebih peduli terhadap kesejahteraan Rakyat Papua.
- Mendukung Tindakan TNI/POLRI dalam mengusut tuntas Simbol-simbol papua merdeka di Sulawesi Utara.
Adalah Risat Sanger sebagai Pembina Fokusmaker turut mengikuti aksi tersebut dan berorasi di depan Mantos 3, dirinya mengingatkan masyarakat Manado dimana telah terjadi aksi kampanye yang dilakukan oleh aktivis Papua Merdeka yang dengan sengaja menggunakan atribut Bintang Kejora di dalam Mantos, hal ini sangat disesalkan oleh Fokusmaker.
“Beberapa waktu lalu Minahasa Land saat mereka mengibarkan dan menunjukan simbol simbolnya dapat diamankan maka kami meminta TNI – Polri dapat mengusut tuntas adanya pemakaian simbol simbol Papua Merdeka di Provinsi Sulut,” tegas Ichad sapaan akrabnya.
Fokusmaker juga telah memberikan warning kepada aktivis Papua Merdeka apabila menuntut kesejahteraan rakyat Papua tentunya akan mendukung, namun bila meminta kemerdekaan maka secara tegas menolaknya dan siap mengusir akrivis Papua Merdeka dari Provinsi Sulawesi Utara.
(Ferdian)
