TAHUNA -Program Medaseng ke empat Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sangihe kembali digelar di Kecamatan Tabukan Tengah. Program yang digagas untuk bertemu langsung antara pemerintah dengan masyarakat, ini dalam kaitannya menyerap aspirasi masyarakat.
Diantaranya pemanfaatan lahan tidur dan menanam tanaman jagung disela kebun cengkeh dan pala serta kelapa. Sekarang timbul kegelisahan masyarakat mengenai pemasaran hasil panen yang sendirinya akan melimpah ketika program ini terlaksana dengan baik.
Oleh karena itu Pemkab Sangihe mengandeng pihak BUMN dan Swasta untuk dapat membantu mendatangkan investor untuk membeli hasil panen rakyat ke depan.
“Memang jika program ini berhasil, masyarakat akan bertanya akan dijual kemana. Kami sebagai pemerintah daerah sudah lebih dulu memikirkannya dan sudah ada pembeli seluruh hasil panen masyarakat ini,’ jelas Jabes Ezar Gaghana SE ME Bupati Sangihe.
Selain itu setiap kampung diwajibkan untuk mendirikan Bumdes dengan bermodalkan Dana Desa (Dandes) demi membantu masyarakat. Dengan sendirinya hasil panen akan terlebih dahulu ditampung oleh Bumdes sebelum dibeli oleh pengusaha.
“Semua akan dapat menikmati hasilnya ketika program ini dilaksanakan maksimal,sebab setiap kampung akan dibentuk Bumdes untuk mengelola hasil panen masyarakat. Selain itu juga pihak BRI siap membantu baik dari sisi pendanaan, pemasaran sampai mendatangkan Investor,” tambah Bupati.
Ditempat yang sama, Jefry Wurangian komisaris Bank BRI pusat yang turut menyerahkan beberapa bantuan ke masyarakat dalam kegiatan medaseng mengatakan sekarang akses BRI dapat dipergunakan di segala pelosok indonesia termasuk di sangihe. Untuk bangunan fisik disangihe sudah ada 60 dan 300 BRI Link yang dapat melakukan berbagai transaksi.
Program yang diterapkan oleh Pemkab Sangihe dinilai sangat potensial dalam memberantas kemiskinan dan meningkatkan perekonomian masyarakat.
“Jika masyarakat membutuhkan dana akan kami bantu, begitu juga pemasaran akan kami datangkan investor yang cocok membeli hasil panen masyarakat. Kapan dan dimanapun dibutuhkan kami ada dan kami siap”, ujarnya.
Ditambahkan olehnya lagi sekarang ini khususnya BRI Cabang Tahuna mengucurkan dana kepada masyarakat mencapai Rp 800 milyar, sedangkan dana yang tersedia di kas hanya mencapai Rp 450 milyar. Namun demi memenuhi segala bentuk kebutuhan masyarakat, pihak BRI terus bersinergi dengan Pemkab sangihe menuju perubahan.
“Secara logikanya, dana Kas kami tak cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Tetapi kami berusaha untuk terus membantu dan bersinergi dalam menunjang seluruh program pemerintah,sesuai dengan slogan Melayani dengan setulus hati. Dengan kata lain Bank Rakyat Indonesia harus selalu siap membantu rakyat,” pungkas Wurangian.
Dalam dialog dengan masyarakat tersebut Bupati bersama pihak BRI menyerahkan bantuan pendidikan saat dialog yang dilaksanakan di gedung Gereja GMIST Kuma.
(sam)