SULUT – Dalam Pembukaan Kongres XX GMNI, Presiden RI ke VII, Joko Widodo menekankan beberapa hal diantaranya mengenai Pancasila sebagai dasar negara yang fundamental, pemerataan pembangunan infrastruktur dan yang terkini terkait pembangunan SDM.
Dihadapan ratusan peserta Kongres XX, Jokowi membeberkan saat ini perubahan terjadi cepat sekali, semua negara sudah bergerak dengan robotik, semua berbicara dengan perubahan yang cepat sekali kalau kita menyadari.
“Landscape global ekonomi dan politik akan berubah karena komunikasi kita berubah, tentunya situasi nasional juga berubah. Yang sangat mempengaruhi adalah generasi muda kita, saudara semua,” ujar Jokowi kepada para pemuda GMNI serta para undangan yang hadir.
Disadari atau tidak, pergeseran interaksi sosial saat ini sangat jauh berubah, dimana cukup dengan Mobile phone, kita dapat melakukan berbagai hal,
“Bahkan memesan sate cukup dari HP kita, cepat sekali kita sudah bisa makan sate,” tutur Jokowi.
Kemajuan yang terjadi seperti ini tidak bisa kita tolak. Maka pembangunan SDM dilakukan secara besar besaran sama seperti pembangunan infrastruktur di negara ini. Kalau kita tidak ingin tertinggal dari negara lain.
Bahkan Jokowi mencontohkan sejak 30 tahun lalu fakultas ekonomi di Indonesia hanya itu itu saja ilmunya, padahal dunia sudah berubah dari offline menuju Online. Harusnya sudah ada materi seperti ekonomi digital, yang menunjukan kemajuan berpikir kita seiring kemajuan tekhnologi saat ini.
“Saya yakin dengan kekuatan persatuan kita, saya meyakini kita bisa bersaing dengan negara manapun,” tutup Presiden yang dikenal sederhana ini.
Setelah itu Presiden Joko Widodo didampingi oleh Seskab, Pramono Anung Gubernur Sulut, Olly Dondokambey dan Menteri PUPR, M Basoeki Hadimoelyono secara resmi memukul Tetengkoren sebagai tanda pembukaan Kongres XX GMNI.
(Ferdian)
