MINAHASA- Pilkada 2018 akan berlangsung serentak di banyak provinsi se-Indonesia. Termasuk Pilkada di 6 Kabupaten/Kota se-Sulut.
Terkait hal tersebut maka Bawaslu RI pada Kamis (26/10/2017) mengadakan sosialisasi tatap muka di Balai Pertemuan Wulan, SMKN 1 Tondano, Minahasa.
Ratna Dewi Pettalolo, Anggota Bawaslu RI yang hadir langsung dalam kegiatan tersebut menyampaikan bahwa dipilihnya Kabupaten Minahasa sebagai tempat sosialisasi karena Minahasa adalah salah satu daerah yang akan menggelar Pilkada di 32 Provinsi.
“Dipilihnya Kabupaten Minahasa sebagai tempat sosialisasi dikarenakan Minahasa merupakan salah satu daerah yang akan menggelar Pilkada tahun 2018 nanti. Kebetulan di Kabupaten Minahasa akan melakukan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati tahun 2018 secara langsung, dan ini telah menjadi hal biasa bagi rakyat Minahasa,” ungkapnya saat memberi materi.
Selain itu ditambahkan tentang UU nomor 8 tahun 2015 perubahan UU nomor 1 tahun 2015 perubahan UU nomor 10 tahun 2016 tentang perubahan UU nomor 1 tahun 2015 yang menegaskan tugas Bawaslu yakni mendiskualifikasi atau membatalkan calon yang melakukan politik uang dan parpol yang terbukti menerima imbalan dari calon meski telah terpilih, dan menerima sumbangan dana dari pihak asing atau BUMD yang melebihi dari batasan yang ditentukan, ujarnya.
Dikatakan pula bahwa Bawaslu telah merancang sebuah program pengawasan partisipatif dengan melibatkan masyarakat dalam mengawal Pemilu.
Lanjutnya, masyarakat sebagai subjek atau pemilik hak konstitusional dituntut terlibat secara aktif dalam Pemilu. Termasuk juga dalam hal pengawasan. Karena itu butuh kerjasama yang baik dengan masyarakat guna melahirkan Pilkada maupun Pemilu yang berkualitas dengan cara mensosialisasikan kepada masyarakat dalam berbagai kesempatan tentang upaya menjaga kualitas Pilkada dan Pemilu.
Terkait dengan pelaksanaan Pileg dan Pilpres 2019 nanti, adalah merupakan hal yang tidak mudah, karena kegiatan ini akan dilaksanakan secara bersama, dua pemilihan tersebut sangat berbeda pada 2014 lalu, kali ini Pemilu Legislatif dan Presiden akan dilaksanakan bersamaan,” jelasnya
Ratna Dewi juga mengatakan bahwa tidak mudah menghadapi pergantian pemimpin, namun Bawaslu sudah menyediakan program pengawasan parsitipatif yang mengorganisasi dan menginventarisasi data yang ditemukan oleh masyarakat untuk mewujudkan Pemilu yang demokratis.
“Program pengawasan parsipatif bukan sebagai objek tetapi secara subjek, dan Bawaslu mengajak masyarakat ikut serta dalam mengawasi. Subjek artinya pemilik hak konstitusional dan Panwas saat ini bukan hanya dapat mengawasi Pemilu tetapi bisa menindak dan melaporkan,” jelas Ratna Dewi seraya menambahkan, “Pemimpin yang berkualitas dapat membawa ke gerbang masyarakat yang adil dan makmur sesuai amanat UUD 1945, untuk itu kami akan membangun komunikasi yang baik dengan masyarakat termasuk bagi pemilih pemula,” ujarnya.
Ketua Bawaslu Sulut, Herwyn Malonda, sebagai pemateri berikutnya sangat mengharapkan peran masyarakat dalam pengawasan Pilkada tahun 2018 di Kabupaten Minahasa serta Pemilu Legislatif dan Presiden pada 2019.
“Saya berharap kita semua dapat bersama-sama menjalankan tugas untuk mengawasi Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Minahasa 2018 dan Pileg dan Pilpres pada tahun 2019. Kami dari Bawaslu Sulut pun akan berusaha semaksimal mungkin untuk menjalankan tugas pokok kami sesuai yang diamanatkan oleh undang-undang,” jelasnya.
Sementara Kapolres Minahasa AKBP Christ Pusung menegaskan bahwa pihaknya akan berupaya agar Pilkada Minahasa berjalan aman dan damai.
“Demi tegaknya Pilkada Minahasa yang berkualitas maka masyarakat, para calon, tim sukses, parpol, harus mengikuti aturan yang berlaku. Hal lain adalah hendaknya kita semua berhati-hati dalam menggunakan teknologi, sebab aturannya sangat jelas dan pelaku bisa diancam 6 tahun penjara artinya pelaku akan langsung ditahan,” ucap Kapolres.
Dalam sosialisasi tersebut, hadir juga Ketua Bawaslu Sulut, Herwyn Malonda serta anggota, Kenly Poluan, Tenaga Ahli Bawaslu RI, Abdulah, Ketua Panwaslu Minahasa Donny Rumagit, Anggota Panwaslu Minahasa Erwin Sumampouw dan Rendy Umboh, perwakilan pemerintah, beberapa pimpinan parpol, para pemilih pemula, pers serta tamu-tamu undangan lainya.
(Tim/***)