MANADO – Ribuan orang memadati Lapangan Koni Manado untuk mengikuti Upacara Bendera Peringatan Detik-detik Proklamasi 17 Agustus 1945.
Stefany Maramis, siswi SMA Kristen Eben Haezer Manado, kelas XI ini bisa terpilih dari ribuan siswa siswi di Sulawesi Utara yang ingin menjadi anggota Paskibra Sulawesi Utara.
Cita-citanya dari kecil yang ingin menjadi anggota Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) pada upacara peringatan detik-detik Proklamasi 17 Agustus akhirnya bisa terwujud.
Raut wajah yang haru sekaligus bangga terpancar dari perempuan kelahiran Manado, 5 September 2001 ini.
“Saya sangat bangga dan terharu bisa melaksanakan tugas sebagai anggota paskibra Provinsi Sulawesi Utara, apalagi ini cita-cita saya dari kecil” katanya usai melaksanakan tugas sebagai pembawa baki bendera, pada upacara pengibaran bendera, di Lapangan Koni Sario Manado, Kamis (17/08/2017).
Dikatakannya, proses seleksi Paskibra berawal dari sekolah masing-masing. Saat itu menurutnya, sekolah Eben Haezer mengirimkan 20 orang untuk mengikuti seleksi di tingkat Kota. Namun hanya 9 orang yang terutus dan dirinya merupakan satu-satunya perempuan yang terjaring.
Di tingkat Kota Manado, diseleksi lagi kurang lebih ada 300 siswa siswi dan terpilih 52 orang untuk ikut seleksi di tingkat provinsi. Hingga akhirnya dari masing-masing Kabupaten/Kota mengirimkan 2 perwakilannya.
“Dan beruntung perwakilan Kota Manado mendapat jatah 4 orang karena Kabupaten Talaud tidak mengirimkan perwakilannya,” ujar Stefany.
Dia juga menuturkan jika selama 2 minggu latihan, mereka digembleng oleh anggota TNI dan Polri, baik fisik, mental dan kedisiplinan.
Dirinya pun tak menyangka akan ditunjuk sebagai pembawa baki guna menerima bendera Merah Putih dari Inspektur Upacara Gubernur Sulut Olly Dondokambey.
“Awalnya kami tidak mengetahui siapa yang akan bertugas membawa baki, nanti sudah tiba saatnya pada tanggal 17 pagi barulah ditunjuk,” ujar Stefany.
(Yunita)