BOLMONG–Sungguh miris pengelolaan keuangan di Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), pasalnya Bupati Bolmong Yasti Soepredjo Mokoagow dan Wakil Bupati Yanny Ronny Tuuk harus membiayai operasional mereka sehari-hari sebagai kepala daerah dengan menggunakan uang pribadi. Mulai dari biaya Bahan Bakar Minyak (BBM) kendaraan dinas, makan dan minum harian, serta seragam. Penyebabnya karena anggaran operasional sudah habis sejak triwulan II sebelum keduanya dilantik pada bulan Juni lalu.
Meski tanpa biaya operasional, namun Yasti mengaku bersyukur dan tetap semangat menjalankan tugasnya melayani masyarakat Bolmong.
“Sejak dilantik sampai saat ini, saya dan wakil bupati menggunakan dana pribadi untuk operasional karena anggaran telah habis,” kata Yasti kepada Sulutaktual. com, Kamis (10/08/2017).
Yasti mengaku kaget dengan kondisi keuangan di Bolmong sejak mulai bertugas.
“Saya heran, kok bisa habis anggaran. Ditambah lagi sekarang ini terjadi defisit hingga Rp136 miliar dan berpotensi gaji ASN pada Desember tak terbayarkan. Betul-betul saya heran,” ujarnya.
Hal serupa dikatakan Wakil Bupati Yanny Ronny Tuuk. Meski tak ada anggaran operasional, namun dia tetap menjalankan tugasnya dengan maksimal.
“Saya dan Ibu Bupati tetap melaksanakan tugas dengan mengedepankan pelayanan yang baik kepada masyarakat. Anggaran operasional yang sudah habis sebelum kami bertugas bukan hambatan,” kata Yanny.
Ketika ditanya soal biaya BBM kendaraan dinasnya sehari-hari, Yanny juga menyebut pakai uang pribadi.
“Biaya BBM, makan minum dan seragam kami biayai dengan uang pribadi. Saya juga masih akan lihat pos lainya yang anggaranya sudah habis,” jelas Yanny.
Hal ini terindikasi adanya kesalahan pengelolaan keuangan daerah pada masa pemerintahan sebelumnya.
(Nawi).