Pendamping Diduga Arahkan Pengadaan Peta Desa

oleh -93 Dilihat
Said Banteng.

TAHUNA- Persoalan terhadap pengelolaan dana desa (Dandes) terus mencuat ke permukaan. Setelah sebelumnya terangkat ke permukaan terkait pendamping Dandes yang duduk sebagai tim verifikasi kabupaten, menjadikan bendahara kampung sebagai pembantu, kini persoalan baru muncul lagi. Dimana sejumlah perangkat mempertanyakan pengadaan peta desa yang disinyalir sudah diarahkan oknum pendamping Dandes Kabupaten untuk bekerjasama dengan Yayasan Sampiri sebagai penyedia jasa pengadaan.

“Kami seakan-akan diarahkan untuk mengadakan peta desa. Dan dengan jelas ditunjuk agar bekerjasama dengan Yayasan Sampiri oleh pendamping dimaksud,” ujar sejumlah perangkat kampung.

Lebih lanjut perangkat kampung mempertanyakan kapasitas pendamping yang nyata-nyata melakukan perintah untuk pengelolaan Dandes yang bukan menjadi domain mereka.

 “Yang kami tau selaku pendamping Dandes tugas mereka adalah memberikan pendampingan bukan justru mengintervensi pengelolaan Dandes apalagi memaksakan program dan menyiapkan pihak-pihak tertentu sebagai penyedia jasa pengadaan,” imbuh perangkat tersebut.

Terpisah Pendamping Dandes Kabupaten Sangihe Said Banteng ketika dihubungi membantah terkait adanya arahan untuk pembuatan peta desa dan menunjuk agar penyediaan peta desa iti melalui Yayasan Sampiri.

“Itu tidak benar. Yayasan Sampiri pernah mengajukan penawaran diri untuk kerjasama pengadaan peta desa namun saya menolaknya. Sebab sangat riskan terkait dengan tapal batas kampung di wilayah Sangihe yang saat ini masih banyak bermasalah,” ungkap Banteng.

Banteng tidak menampik juga bahwa Yayasan Sampiri sudah mendatangi sejumlah kampung guna menawarkan jasa pembuatan peta desa.

“Benar yayasan Sampiri sudah mendatangi sejumlah kampung tetapi bukan arahan dari saya mereka turun atas inisiatif sendiri untuk menawarkan produk,” imbuhnya.

(sam)

 

No More Posts Available.

No more pages to load.