MANADO- Satu persatu janji politik Walikota Manado Dr Ir GS Vicky Lumentut SH MSi DEA dan Wakil Walikota Mor D Bastian SE saat berkampanye pada pemilihan Walikota (Pilwako) Manado tahun 2015 lalu mulai direalisasikan.
Setelah dumulai dengan pembangunan RSUD Manado beberapa bulan kemarin, peletakan batu pertama Pembangunan dan Revitalisasi Pasar Pinasungkulan, Selasa (25/7/2017) kemarin, hari ini, Rabu (26/7/2017) secara serempak dilaksanakan peletakan batu pertama pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di kawasan Jl Piere Tendean (Boulevard) dan peletakan batu pertama Pembangunan Graha Religi di kawasan eks Kampung Texas, Kelurahan Wenang Utara, Kecamatan Wenang. Luar biasa!
Dengan menggunakan anggaran yang bersumber dari APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) Kota Manado sebesar Rp3.769.000.000, Pemkot Manado melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) memulai pekerjaan pembangunan RTH Kawasan Jl Piere Tendean.
Sementara, Pembangunan Graha Religi menelan anggaran sebesar Rp7,4 Miliar, terdiri dari APBD Kota Manado Rp5 Miliar dan dana sharing pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Rp2,4 Miliar.
Walikota GSVL dalam sambutannya menegaskan gencarnya pembangunan yang dikerjakan sekarang ini, merupakan implementasi dari janji politik yang disampaikan saat mencalonkan diri sebagai pemimpin Kota Manado. Sehingga, diharapkan mendapat dukungan semua pihak termasuk masyarakat.
“Pembangunan ini merupakan janji politik saya dan Pak Mor saat mencalonkan diri sebagai Walikota dan Wakil Walikota Manado. Kami berharap dukungan penuh dari semua elemen di Kota Manado ini, termasuk dukungan masyarakat untuk pembangunan jalur hijau ini,” tukas Walikota GSVL.
GSVL juga meminta Dinas PUPR sebagai penanggungjawab pekerjaan untuk memperhatikan kualitas pekerjaan. Jangan sampai pekerjaan selesai tetapi kualitas diragukan.
“Saya minta kepada Dinas PUPR agar memperhatikan kualitas. Seperti trotoar, tehelnya harus yang bagus. Jangan karena kualitasnya jelek, ada orang yang celaka nanti disalahkan walikota,” tandas Walikota dua periode itu.
Kepala Dinas PUPR Peter KB Assa ST MSc PhD dalam sambutannya mengawali acara peletakan batu pertama ini mengatakan pembangunan jalur hijau tahap pertama dengan panjang 230 meter dan lebar 11 meter, memberikan ruang yang nyaman bagi pengguna jalan termasuk kaum difable. Dimana, selain trotoar juga akan dibangun jalur khusus sepeda, trotoar bagi mereka yang berkebutuhan khusus, parkiran dan taman
“Pembangunan jalur hijau ini telah lama direncanakan dan telah dilakukan pembebasan lahan. Sekarang ini dilakukan peletakan batu pertama pertanda dimulainya pekerjaan pembangunan jalur hijau,” jelas Kepala Dinas PUPR Kota Manado DR Peter KB Assa.
Dirinya mengakui jika pembangunan jalur hijau di kawasan Jalan Piere Tendean bertaraf nasional. Meski demikian, pembangunan tersebut mengalami kendala karena masih ada lahan yang belum dibebaskan.
“Saya mengusulkan agar ada penambahan dana untuk pembebasan tanah pada APBD perubahan. Karena yang menjadi kendala bagi kami, masih ada beberapa bagian lahan yang belum dibebaskan, sehingga pekerjaan ini belum 100 persen selesai,” tandas mantan Kepala Bappeda (Badan Perencanaan Pembangunan) Kota Manado tersebut.
Tampak hadir dalam acara itu, Wakil Walikota Mor Dominus Bastiaan SE, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Utara KH Abdul Wahab Abdul Gafur, Ketua Badan Kerja Sama Antar Umat Beragama (BKSAUA) Kota Manado Pdt Roy Lengkong STh, Komandan Distrik Militer (Dandim) 1309 Manado Letkol Arm Toar Pioh, serta para pejabat dilingkup Pemkot Manado.
(Budi)